JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara di jalan sempit memang jadi tantangan, apalagi ketika dihadapi kondisi berpapasan dengan mobil lain dari lawan arah.
Pada kondisi tersebut, banyak pengemudi yang langsung menyalakan lampu sein untuk memberikan isyarat. Tapi, tak sedikit pengendara yang salah dalam mengartikannya, alias gagal paham.
Hal tersebut sebenarnya cukup wajar, karena normalnya lampu sein digunakan sebagai alat komunikasi ketika berbelok, menyalip, atau pindah jalur.
Baca juga: Mobil Pribadi Pasang Bumper Besi, Apakah Melanggar Hukum?
Sedangkan dalam kasus berpapasan di jalan yang sempit, penggunaan sein dari arah lawan atau sebaliknya, biasanya lebih untuk membantu pengemudi lain agar mewaspadai dimensi kendaraan.
"Isyarat lampu sein agar kendaraan berlawanan atau di belakang kita jaga jarak. Sehingga memberikan ruang menyalip atau berbelok ke kiri," ucap Training Director Defensive Driving Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, kepada Kompas.com, Selasa (7/6/2022).
Sony mengatakan, biasanya kendaraan dari arah berlawanan gagal memahami arti kode lampu sein, dan mengira mobil yang kita kendarai akan berbelok.
Andry Berlianto, Praktisi Defensive Riding dan Driving Indonesia juga menjelaskan hal yang sama. Menurutnya, tak ada aturan tertulis soal kode lampu sein di jalan sempit, tanjakan dan turunan.
Baca juga: Kenapa Tuas Sein Mobil Jepang dan Eropa Beda Posisi?
"Sebenarnya itu termasuk etika berkendara, seperti untuk memberikan kode," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.