Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Sopir Mengantuk, Bus yang Angkut Pemudik Terguling di Tol Japek

Kompas.com - 09/05/2022, 07:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

 


JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar kembali terjadi. Kali ini menimpa bus pengangkut penumpang mudik di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer (Km) 37, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Minggu (8/5/2022).

Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kompol Arga Dija Putra mengatakan, kejadian bermula saat bus Sinar Jaya melintas di lajur satu dari arah Timur menuju ke arah Barat.

Saat tiba di Km 37+600 Tol Jakarta Cikampek diduga pengemudi bus mengantuk. Kendaraannya pun hilang kendali.

Baca juga: Ingat, Ganjil Genap DKI Jakarta Kembali Berlaku Besok Senin

“Oleng ke kiri dan menabrak beton barrier pembatas Chevron, selanjutnya kendaraan tersebut terbalik dengan posisi terakhir ban kiri di atas,” kata Arga dalam keterangannya, Minggu (8/5/2022).

Akibat kecelakaan tersebut, sebanyak sembilan dari 54 penumpang mengalami luka-luka. Sementara bus yang mengalami kecelakaan dan beton barrier milik Jasa Marga mengalami kerusakan.

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kembali mengingatkan, bahwa berkendara dalam keadaan mengantuk sama bahayanya seperti dalam kondisi mabuk.

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

“Jangan pernah memaksakan, lebih baik berhenti sebentar untuk menghilangkan rasa kantuk tersebut. Sebab, otak terlambat memberikan tanggapan akan tangkapan indera kita. Ketika dalam kondisi berkendara, tidak fokus selama beberapa detik saja bisa berakibat fatal,” ujar Jusri.

Menurut Jusri, kejadian yang dapat dialami para pengemudi di jalan adalah gejala microsleep. Ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang hendak melakukan perjalan jauh.

“Microsleep itu keadaan badan tertidur hanya sesaat. Mungkin sekitar 1 sampai 30 detik. Bisa juga saat mata terbuka, saat tengah berkendara. Ini tentu berbahaya,” katanya.

Baca juga: Viral Rombongan Pemain Sepatu Roda Lewat Jalan Raya, Ini Risiko Bahayanya

Jika pengemudi sejak awal merasakan kantuk atau lelah, Jusri menyarankan, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman.

Bisa juga diisi dengan aktivitas lain yang sifatnya menghilangkan kantuk. Seperti mendengarkan musik, mengajak penumpang yang ada di sebelah untuk mengobrol, ataupun stimulasi otak dengan membaca apa yang terlihat.

“Apabila sudah tidak kuat, lebih baik pengemudi cari tempat yang benar-benar aman dan tidur, kemudian setelah segar diperbolehkan melanjutkan perjalanan lagi,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau