Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sederhana tapi Efektif Usir Kantuk Pemudik Saat Menyetir Mobil

Kompas.com - 29/04/2022, 07:42 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Saat mudik menggunakan kendaraan pribadi, mengantuk menjadi musuh utama yang mengganggu pengendara mobil. Mengantuk ketika menyetir mobil akan membahayakan keselamatan berekendara.

Potensi kecelakaan yang diakibatkan karena mengantuk bisa fatal. Bahkan, pada kondisi paling parah dapat merenggut nyawa. Oleh karena itu, penting untuk mencegah rasa kantuk tiba saat berkendara.

Baca juga: Mudik Jakarta-Solo, Segini Tarif Tol yang Harus Disiapkan

Berkendara dengan jarak yang jauh sebaiknya ada yang menemani agar bisa ajak ngobrol atau mengalihkan rasa bosan. Pengemudi yang berkendara sendiri akan melakukan aktivitas yang monoton, dan itu yang buat mengantuk,” kata pakar kesehatan tidur Dr. Andreas Prasadja, RPSGT kepada Kompas.com.

Dr. Andreas menjelaskan, sebenarnya rasa kantuk sudah ada di setiap individu. Namun, begitu melakukan aktivitas monoton, rasa kantuk tersebut akan mudah muncul.


Pada saat berkendara, pengemudi hanya duduk dan melakukan hal yang sama. Ditambah lagi, aktivitas tersebut dilakukan dalam durasi panjang sehingga membuat rasa kantuk muncul.

“Banyak perusahaan yang membuat topi atau alat pencegah ngantuk ketika berkendara. Entah itu cincin atau jam tangan yang bergetar begitu orang akan tertidur. Namun, itu tidak menolong dan bahaya,” kata Dr. Andreas.

Baca juga: Menguji Keandalan Suzuki XL7 Melibas Tol Trans-Jawa

Oleh karena itu, penting untuk mengajak penumpang atau orang lain saat berkendara jarak jauh. Penumpang tersebut bisa diajak untuk berbincang sesekali agar tidak mengantuk saat berkendara.

Dengan mengobrol, tubuh pengemudi mobil akan terangsang konsentrasi berkendaranya. Obrolan yang dipilih juga tetap positif supaya tidak justru memicu emosi sampai memengaruhi aktivitas mengemudi.

Tidak hanya itu, dengan mengajak penumpang lain, terutama yang bisa menyetir dapat diajak bergantian menyetir saat sedang lelah.

“Jadi kalau mudik bersama keluarga misalnya, jangan hanya suaminya saja yang nyetir. Jika anggota lain ada yang bisa mengendarai mobil bisa diajak bergantian. Tidak ada salahnya bergantian menyetir setiap dua jam atau tiga jam sekali karena tubuh harus istirahat,” ujar kata Dr. Andreas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau