Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Konsumsi Minuman Penambah Energi Saat Mudik

Kompas.com - 28/04/2022, 16:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik menggunakan mobil pribadi kerap dilakukan oleh banyak orang. Melewati jalan dengan jarak yang jauh atau kemacetan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari tradisi mudik.

Hal ini membuat pengemudi mobil rentan dilanda lelah atau mengantuk saat perjalanan mudik. Alhasil, tidak sedikit pengemudi yang sengaja mengkonsumsi minuman penambah energi.

Baca juga: Ini Pertimbangan Risiko Mudik Malam dan Siang Hari

Saat ini ada banyak minuman penambah energi di pasaran dengan berbagai merek dan rasa. Harga yang ditawarkan juga terjangkau dengan tampilan kemasan mudah dibawa kemana saja.

Minuman berenergi banyak dipilih pengendara mobil untuk menambah stamina. Namun, sebenarnya mengkonsumsi minuman berenergi saat berkendara tidak dianjurkan, terutama saat perjalanan mudik.

“Minuman penambah energi dengan berbagai merek yang ada di pasar itu sebaiknya tidak dikonsumsi ketika mengantuk saat nyetir mobil. Hal ini karena minuman ini ditujukan untuk meningkatkan energi dan stamina pada waktu latihan fisik,” kata dr Titi Sekarindah, SpGK, dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru.

Berlibur mengendarai mobil pribadi adalah cara teraman selama pandemi.Unsplash/Sam Williams Berlibur mengendarai mobil pribadi adalah cara teraman selama pandemi.

Anggapan minuman berenergi menjadi solusi menghilangkan lemas dan kantuk saat mengendarai mobil merupakan konsep yang keliru.

Bukannya membuat badan lebih bugar saat berkendara, minuman ini justru akan membuat tubuh alami kelelahan hebat. Pasalnya, komposisi minuman tersebut bukan diperuntukan untuk memberikan energi pada pengendara.

Tubuh akan terus siaga dan tidak bisa membaca sinyal untuk istirahat. Begitu efeknya sudah hilang, tubuh akan dilanda rasa lelah yang hebat. 

Baca juga: Video Pelabuhan Merak Padat, Mulai Lancar Pagi Ini

Tidak hanya itu saja, kandungan kafein dan gula yang tinggi di minuman tersebut dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di lambung.

Jika sudah lelah dan mengantuk, baiknya pengemudik beristirahat. Stamina tubuh akan terisi kembali dengan istirahat bukan dengan minuman berenergi.

Maka dari itu, bagi pemudik yang mengendarai mobil sedang berpuasa sangatlah tidak baik membatalkan puasa dengan minuman berenergi. Terlebih pada penderita radang lambung atau gerd bisa membuat mual-mual.

“Baiknya minum air putih hangat atau kurma untuk membatalkan puasa, atau buah potong saat di perjalanan,” kata dr. Titi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau