JAKARTA, KOMPAS.com - Beristirahat di bahu jalan meningkatkan potensi celaka baik bagi pengemudi maupun pengguna jalan lain yang melintas. Selama arus mudik, masih ada pengendara yang menepi di bahu jalan untuk beristirahat sejenak.
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengimbau pemudik Lebaran tahun 2022 agar tidak menggunakan bahu jalan tol untuk beristirahat.
"Yang harus diperhatikan selama berada di jalan tol adalah jangan sekali-kali beristirahat menggunakan bahu jalan tol," ucap Djoko dalam siaran pers seperti dikutip Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: 7 Gerbang Tol Ini Berlakukan Ganjil Genap Saat Arus Mudik Lebaran
Terkait hal ini, Djoko meminta petugas mobil patroli jalan tol untuk tidak membiarkan kendaraan yang beristirahat di bahu jalan.
"Segeralah meminta untuk melanjutkan perjalanan atau keluar jalan tol terdekat untuk mencari tempat istirahat lebih aman," ucap Djoko.
Dengan adanya pembatasan pengunjung dan pembatasan waktu singgah di rest area, beristirahat di bahu jalan mungkin jadi alternatif paling mudah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi kelelahan.
Namun, melihat besarnya bahaya yang menanti, pemudik lebih baik mencari pintu keluar tol terdekat untuk beristirahat sejenak dengan lebih aman dan nyaman.
"Kalau rest area terbatas, atau ditutup, cari saja pintu keluar terdekat. Pasti di situ, minimal ada tempat yang untuk istirahat," ucap Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Untuk urusan istirahat, Sony mengatakan pemudik tidak bisa sekedar memikirkan kerugian jika harus keluar tol. Karena, ini lebih baik daripada terus memaksakan diri berkendara atau berhenti di bahu jalan, karena meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Baca juga: Aturan Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Selama Libur Lebaran 2022
Agar istirahat bisa efektif walaupun dalam waktu yang sebentar, Sony menjelaskan yang terpenting pengemudi harus melakukan stretching dan berinteraksi dengan orang sekitar untuk menstimulasi saraf.
"Tipsnya, sebenarnya hanya 15 menit. Yang dilakukan lima menit pertama refresh otot. Stretching leher, pinggang, tangan, kaki. Kemudian, lima menit kedua itu melakukan refresh terhadap saraf," ucap Sony.
Kemudian, penting bagi pengemudi untuk menentukan co-driver yang bisa diajak berinteraksi saat perjalanan, untuk mengantisipasi pengemudi merasa jenuh atau mengantuk selama perjalanan.
"Co-driver ini, membantu si pengemudi supaya lebih selamat lagi. Jangan cuma kita lihat ke depan saja, tapi liat matanya. Kalau dia sudah mulai gerakan (matanya) abnormal, matanya sudah mulai 'lima watt,' itu dia harus putuskan. Ganti (pengemudi) atau stop," ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.