JAKARTA, KOMPAS.com - Astra Honda Motor (AHM) optimistis dapat mencapai target penjualan sepeda motor baru mencapai 4,2 juta-4,4 juta unit sepanjang 2022.
Meski dalam tiga bulan pertama atau kuartal satu 2022 penjualannya terkoreksi 5 persen, AHM yakin pasar terus tumbuh dan mampu membaik dari pertengahan sampai akhir tahun.
"Tentu harapan kita buat kondisi pasar bisa mencapai di angka 5,4 juta dan walaupun kami tadi turun 5 persen dibandingkan dengan tahun lalu selama 3 bulan ini, dengan kita bisa bangkit di semester kedua kita harapkan kami tetap bisa memenuhi kepemilikan sepeda motor di 4,2 juta sampai 4,4 juta," kata Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM dalam telekonferensi, Senin, (25/4/2022).
Baca juga: Lalu Lintas Mulai Cair, Tol Layang MBZ Kembali Dibuka
"Jadi kita harapkan seiiring dengan pertumbuhan pasar kita bisa memenuhi apa yang diinginkan oleh konsumen kita," katanya.
Thomas mengatakan ada beberapa tantangan yang mesti dihadapi tahun ini. Salah satunya ialah harga material yang naik yang berdampak pada kenaikan harga.
"Terkait dengan tantangan tentu tadi komoditi yang meningkat di sisi lain ongkos-ongkos material juga meningkat, komponen juga meningkat dan tentu kami menyikapi dengan melakukan berbagai proses serta efisiensi dan sebagainya di proses (produksi)," katanya.
"Kami di AHM dan juga tentunya ada kenaikan yang dialami oleh para konsumen di bulan Januari-Maret, kami melakukan efisiensi di proses kami sehingga harapannya konsumen masih dapat terjangkau melakukan kepemilikan sepeda motor," katanya.
Baca juga: Wuling Sediakan 67 Titik Servis Selama Mudik Lebaran
Thomas mengatakan, penjualan motor Honda pada tiga bulan pertama memang turun tapi secara keseluruhan pasar motor nasional masih stabil.
Dari data AISI, sepanjang Januari-Maret 2022 total pasar motor nasional sebesar 1.262.586 unit. Rinciannya Januari 443.890 unit, Februari 368.131 unit, dan Maret 450.565 unit.
Raihan itu masih stabil meski sebetulnya turun sedikit yaitu turun 2,4 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1.293.933 unit.
"Kemudian dari sisi komoditi yang meningkat dan dari kondisi suku bunga, tentu kami berharap bisa juga oleh pemerintah karena adanya kondisi inflasi yang juga sedang watch out," ungkap Thomas.
Baca juga: Mencegah Kantuk Saat Mudik Menggunakan Mobil Pribadi
"Juga terus terang, tentu harapannya kita melihat juga disatu sisi ada peluang, tapi juga ada tantangan mengani inflasi dan juga suku bunga yang mungkin kita melihat kondisinya di semester dua nanti," katanya.
Thomas mengatakan, pihaknya percaya mobilitas dan ekonomi yang terus didorong oleh pemerintah membuat roda ekonomi bergerak dan harga komoditi yang masih terus meningkat memberikan hal positif.
"Sehingga markernya bisa tumbuh di tahun ini. Harapannya sesudah lebaran dan semester dua ini pasar bisa terus tumbuh dengan beberapa indikasi dan aktivitas yang kita lakukan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.