JAKARTA, KOMPA.com - Melihat kondisi penjualan selama tiga bulan pertama 2022, Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) yakin target penjualan tahun ini bisa tercapai.
Johannes Loman, Ketua Umum AISI, mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat pihaknya optimistis target penjualan motor tahun ini meningkat dari tahun lalu.
"Saya masih sesuai dengan target AISI yaitu 5,1-5,4 juta. Melihat kondisi ini maka 5,4 juta bisa jadi patokan atau lebih, asal pasokan berjalan lancar," kata Loman dalam video telekonferensi, Senin (25/4/2022).
Baca juga: Mudik Gratis Pemprov Sumatera Selatan, Simak Syarat dan Rutenya
Tahun lalu penjualan motor nasional mencatat angka 5.057.516 unit sepanjang 2021. Naik 38 persen dari tahun sebelumnya yaitu 2020 sebesar 3.660.616 unit.
Pertumbuhan positif tersebut mendorong optimisme industri otomotif roda dua untuk memacu kinerja di tahun 2022.
Mengutip data AISI, sepanjang Januari-Maret 2022 penjualan motor Indonesia sebesar 1.262.586 unit. Rinciannya Januari 443.890 unit, Februari 368.131 unit, dan Maret 450.565 unit.
"Industri sepeda motor dengan kondisi saat ini saya melihat ada poin yang cukup menggembirakan," ungkap Loman.
Baca juga: Mudik Gratis Pemprov Sumatera Selatan, Simak Syarat dan Rutenya
"Satu pertumbuhan ekonomi, kedua dengan meningkatnya harga komoditi sangat mendukung, ketiga saya lihat industri sudah mulai hidup," katanya.
Loman mengatakan, berbagai sektor yang tadinya terdampak padenmi saat ini sudah mulai bergerak dan menciptakan muliplayer effect besar.
"Panen dan hasil bumi selain komoditi yaitu CPO dan batu bara, seperti kopi, cokelat cukup baik," kata Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) tersebut.
Baca juga: Macet Jelang Lebaran, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Tanah Abang
Loman mengatakan, tantangan industri otomotif khususnya roda dua tahun ini ialah harga material yang terus meningkat salah satunya disebabkan adanya perang Rusia-Ukrania.
"Karena adanya perang Rusia dan menyebabkan pasokan sebagian lebih lambat walau secara tidak langsung tidak memengaruhi bisnis kita ini yang memengaruhi inflasi," katanya.
"Menurut saya inflasi yang masih taraf normal akan mengerakkan perekonomian," kata Loman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.