Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekal Penumpang Bus Agar Mencegah Kecelakaan Menjadi Fatal

Kompas.com - 21/03/2022, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comKecelakaan yang melibatkan bus pariwisata akhir-akhir ini sering terjadi. Misalnya di Imogiri, Bantul yang menewaskan 13 orang penumpang dan di Purbalingga karena rem blong.

Salah satu hal yang menjadi penyebab kecelakaan tadi adalah human error atau kesalahan dari pengemudi. Salah di sini bisa dari cara pengoperasian atau pemilihan jalan yang tidak pas sehingga terjadi kecelakaan.

Sebagai penumpang yang menyewa bus pariwisata, tentu tidak ingin mengalami kecelakaan. Lalu apa yang bisa dilakuka penyewa untuk mengurangi risiko kecelakaan saat naik bus sewaan?

Baca juga: DAMRI Sediakan Bus Gratis untuk Para Penonton MotoGP Mandalika

Polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kecelakan bus pariwisata dengan truk di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022). Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan.Antara Foto/Didik Suhartono Polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kecelakan bus pariwisata dengan truk di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022). Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh penumpang agar risiko kecelakaan bisa berkurang.

“Pertama, tanyakan dan pastikan ada satu pengemudi serep untuk perjalanan jauh. Kedua, penumpang boleh ketiduran, namun jangan lama dan segera bangun. Perhatikan cara dan gaya mengemudi sopirnya,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Jika terlihat pengemudinya ugal-ugalan, maka penumpang bisa minta bus untuk berhenti. Mengingat bus tersebut disewa, tentu pengemudi dan kru seharusnya mengikuti kemauan dari si penumpang.

Baca juga: Video Bus AKAP Terobos Hajatan yang Tutup Jalan, Bagaimana Aturannya?

“Ketiga, duduk relaks dan menggunakan safety belt. Keempat, perhatikan dan tandai di mana jalur evakuasi pada bus jika nantinya terjadi kecelakaan,” kata Sony.

Jalur darurat atau pintu emergency di bus ada di bagian atap, sisi kanan belakang bus dan kaca samping. Ingat juga letak alat pemecah kaca ketika ingin keluar dari jendela samping.

“Terakhir, selalu waspada dan jangan berpikir aman, karena segala sesuatu bisa terjadi kalau pengemudinya ugal-ugalan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau