Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Mencampur BBM dengan Minyak Goreng pada Mesin Diesel

Kompas.com - 10/03/2022, 11:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu ramai di media sosial seseorang mencampurkan minyak goreng pada tangki bahan bakar minyak (BBM) Toyota Kijang yang diduga bermesin diesel.

Tindakan tersebut menimbulkan pertanyaaan apakah bakal berpengaruh pada mesin. Lantas buat apa penambahan minyak goreng tersebut.

Baca juga: Ini Daftar Harga Mobil Diesel Toyota Bekas Jelang Penerapan Euro4

Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), minyak goreng memang bisa dijadikan bahan bakar untuk mesin diesel.

Balas @bettyysari #kijangkapsulcommunityindonesia #ShowYourFreestyle #adzan #kijangdiesel ? suara asli - Dwiachmadi96Watch on TikTok

Bahkan menurutnya, minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) juga bisa digunakan untuk bahan bakar meski punya beberapa kelemahan.

"Tapi, masalahnya adalah CPO mengental pada temperatur rendah. Dalam kondisi temperatur ruangan saja, sudah kental sekalk," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

"Artinya, sebelum digunakan harus dipanaskan. Jeleknya CPO adalah bersifat asam, jadi dia akan mengkorosi logam," ujarnya.

Tri menambahkan, kalau sudah diubah menjadi bentuk minyak goreng, maka relatif lebih aman dibandingkan CPO. Tapi, akan lebih bagus lagi kalau diubah lagi menjadi FAME (Fatty Acid Methyl Esters).

FAME sendiri merupakan molekul atau unsur nabati yang ada di dalam biodiesel.

Baca juga: Tidak Bisa Menunjukkan SIM dan STNK, Kendaraan Bisa Ditahan Polisi

"Untuk penggunaan minyak goreng di kota besar tidak masalah. Tapi, jika di dataran tinggi yang temperaturnya rendah, maka minyak goreng akan mengalami pengentalan. Sehingga, mobilnya jadi tidak bisa dihidupkan," kata

"Tapi, banyak orang yang tidak tahu bahwa menggunakan minyak goreng ada dampaknya. Jika lama kelamaan digunakan, minyak goreng akan mengalami oksidasi," ujarnya.

Tri menjelaskan, minyak goreng tidak tahan terhadap oksidasi. Sehingga ada kemungkinan terjadinya deposit atau endapan di ruang bakar.

"Kalau digunakan di common rail, takutnya filternya jadi lebih cepat tersumbat. Kalau di mobil-mobil lawas, saringannya tidak terlalu ketat, masih renggang," kata Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KPK Akan Panggil Ridwan Kamil Terkait Kasus Korupsi Bank BJB
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau