JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis kegiatan eksor mobil CBU via Car Terminal Pelabuhan Patimban, Jawa Barat, bakal terus mengalami peningkatan ke depannya.
Hal tersebut disampaikan ketika melakukan peninjauan aktivitas ekspor kendaraan produksi Indonesia ke Filipina menggunakan Kapala Trans Harmony 2 Panama.
"Sebelumnya direncanakan tahun ini bisa ekspor kurang lebih 160.000 kendaraan per tahun. Tetapi, melihat progress tiga bulan ini, bisa naik menjadi 180.000 kendaraan per tahun," ucap Jokowi dalam keterangan resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Selasa (8/3/2022).
Jokowi mengatakan, ke depannya akan ada penambahan jumlah tujuan negara ekspor kendaraan dari Pelabuhan Patimban. Untuk saat ini ke Filipina, Brunai Darrusalam, Jepang, dan Vietnam hanya sebagai langkah awal.
Baca juga: Ada Pelabuhan Patimban, Target Ekspor Toyota Tahun Ini Naik 51 Persen
"Nantinya akan dikembangkan ke negara-negara lain sehingga dalam satu bulan ditargetkan bisa mencapai 15.000 kendaaraan yang diekspor dari Pelabuhan Patimban. Ini artinya industri kita terus bergerak meskipun di tengah pandemi," kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, keberadaan Pelabuhan Patimban akan berkolaborasi dengan Pelabuhan Priok menjadi Hub baru yang lebih besar.
Budi menjelaskan, pada 2027, Pelabuhan Patimban ditargetkan akan memiliki kapasitas yang sama dengan Priok, yaitu sekitar 7,5 Juta TEUs peti kemas atau kontainer dan 600.000 kendaraan per tahun.
"Visinya adalah bagaimana kita membuat suatu titik baru kegiatan ekspor selain di Priok yang memiliki masalah kemacetan. Dengan makin banyaknya kegiatan ekspor, maka diharapkan terjadi pertumbuhan ekonomi," kata Budi.
Pemerintah berupaya meningkatkan daya saing bangsa melalui pembanguan infrastruktur transportasi. Selain membangun Pelabuhan Patimban, juga akan ada Balai Uji Kendaraan Bermotor atau Proving Ground di Bekasi.
Baca juga: Adu Visual Avanza TSS dan Xenia ASA, Siapa Lebih Menarik?
Dengan demikian, diharapkan kendaraan-kendaraan yang dibuat di Indonesia yang akan diekspor ke luar negeri bisa langsung dilakukan pengujian di Indonesia.
Budi mengatakan, Indonesia memiliki potensi kemampuan industri manufaktur dan pasar domestik yang kuat yang dapat menjadi daya tarik bagi para investor.
"Jadi pelabuhan kita siapkan, pendukung industri kendaraannya juga disiapkan. Insya Allah 2027 kita leading di Asia Tenggara," ujar Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.