JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini tersebar video di Instagram yang memerlihatkan cekcok antara pria berbadan kekar dengan sopir truk. Video tersebut diunggah oleh akun Romansa Sopir Truck.
Terlihat sopir truk yang baru turun dari kendaraannya langsung dibanting ke tanah dan diinjak kepalanya oleh orang berbadan kekar tadi. Menurut keterangan pada video tersebut, cekcok tersebut dipicu karena serempetan.
Menanggapi hal seperti ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, jika emosi sudah menguasai orang yang ada di jalan raya, malah membuat repot.
"Tersenggol mobil besar itu berisiko karena kesalahan kita sering dekat-dekat atau enggak jaga jarak," ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (3/3/2022).
Sony mengingatkan, ketika mengemudi lebih baik fokus, lepaskan segala masalah sebelum mulai berkendara. Ketika mengemudi dalam keadaan emosi, risiko kecelakaan bakal semakin besar.
"Selalu positive thinking selama berkendara, mengalah, sopan, dan berbagi dengan pengguna jalan lain karena itu adalah area publik," kata Sony.
Kemudian, bagi pengemudi yang terlibat kecelakaan, menurut Sony lebih baik meminta maaf dan introspeksi diri. Benar atau salah pada serempetan tersebut adalah persoalan kedua, tujuan utamanya adalah selamat di jalan.
"Kalau ada provokasi dan kontak fisik, lakukan tindakan defensive, menghindar dan berlindung utk meminimalkan cedera yang lebih parah," ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/04/071200415/belajar-dari-kejadian-sopir-truk-dianiaya-jaga-emosi-dan-fokus-mengemudi