JAKARTA, KOMPAS.com - Penetapan harga pada kendaraan bermotor listrik atau electric vehicle (EV) terbukti menjadi salah satu aspek penting guna mendorong percepatan penciptaan ekosistem era elektrifikasi.
Hal tersebut terbukti dari kondisi yang tercipta di beberapa wilayah Eropa dan China dan survei dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI pada 2018 lalu.
Demikian dipaparkan Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Agus Tjahjana Wirakusumah dalam bukunya, Industri Otomotif Untuk Negeri; Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik.
Baca juga: Razia Uji Emisi Digelar di 24 Ruas Jalan Jakarta, Tidak Ada Tilang
"Pada survei UI, bila harga antara EV dan kendaraan konvensional sama maka tiga dari 10 pembeli kendaraan ingin menggarasikan EV," katanya dalam acara bedah buku terkait, Kamis (24/2/2022).
EV sendiri, lanjut dia, merupakan upaya untuk menekan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 2060 mendatang. Sebab, sektor transportasi menjadi salah satu dari tiga faktor utama penyumbang emisi di dunia.
Adapun langkah yang bisa diambil untuk mengurangi harga pada EV, bisa melalui beberapa sektor.
Dalam studi kasus di negara lain, khususnya China dan Eropa, ialah lewat pemberian perhatian khusus pada infrastruktur, Riset and Development di universitas dan Litbang, serta konsumen sebagai penggunanya (berkaitan dengan pajak).
"Banyak kebijakan untuk menurunkan harga mobil listrik agar konsumen menjadi lebih tertarik untuk memilikinya. Tujuannya, untuk meningkatkan EV dan mengerem emisi karbon," ujar Agus.
Baca juga: Kemenperin Ungkap Tantangan Utama Kendaraan Listrik di Indonesia
"Selain langkah itu, bisa juga melalui regulation, homologation, education, infrastruktur, dan melakukan lokalisasi kendaraan EV serta mengatur peredaran kendaraan bekas," kata dia lagi.
Dalam kesempatan sama, Agus juga menyatakan bahwa penetrasi pada elektrifikasi kendaraan bermotor menjadi penting dan dirasa bahwa telah membawa kualitas hidup yang lebih baik pada penggunanya.
Sehingga tidak heran bahwa tingkat penjualan EV di 2020, ketika tekanan pasar otomotif global cukup keras, penjualan EV mampu mencapai 3 juta unit terhadap total pasar yang sebesar 70 juta unit per tahun.
"Biasanya penjualan otomotif di dunia 90 juta - 95 juta kendaraan per tahun, jadi bisa terlihat ada penurunan yang cukup dalam. Tapi EV tetap mampu meningkat," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.