JAKARTA, KOMPAS.com - Usai mengulas soal kenyamanan, tampilan, dan impresi berkendara Xpander Sport yang kini sudah dibekali dengan transmisi CVT, giliran mengulik sedikit mengenai konsumsi bahan bakarnya.
Seperti yang sebelumnya diutarakan, secara performa dengan kehadiran CVT memang membuat karakter berkendara sedikit berubah.
Tak sekadar menghadirkan tarikan yang smooth, tapi juga bisa menjaga putaran mesin yang lebih rendah saat berkendara konstan di jalan tol.
Bila pada versi sebelumnya yang menggunakan transmisi matik konvensional, saat berkendara konstan di ruas jalan tol luar kota pada kecepatan 80-100 kpj jarum RPM cenderung di atas 2.000 sampai 2.300 rpm, kali ini dengan kecepatan yang sama rpm bisa tenang di 1.800-1.900 rpm.
Baca juga: Impresi Berkendara Xpander Sport, Lebih Smooth dengan CVT
Efeknya tentu saja akan berimbas positif pada penggunaan bahan bakarnya. Dari hasil pengetesan yang redaksi lakukan saat road trip singkat ke Bogor, Jawa Barat, dengan jarak tempuh 100 Kilometer (Km) lebih, rata-rata konsumsi BBM pada layar MID menginformasikan sebesar 14,7 Kpl.
Artinya, 1 liter bensin bisa mengantarkan Xpander menempuh jarak hampir 15 Km. Namun perlu jadi catatan, hasil tersebut adalah kombinasi perjalan di segala rute yang redaksi lakukan dengan gaya berkendara normal dan sedikit agresif yang berdasarkan MID rata-rata kecepatan 26-28 kpj.
Baca juga: Detail Penurunan Harga Daihatsu All New Xenia, Rocky, dan Terios
Mulai ruas jalan tol, dalam kota, menjelajah di rute non-aspal, sampai melakukan pengetesan jalan menanjak diisi lima orang penumpang dewasa dengan total berat mencapai 345 Kg.
Ketika melewati jalan tanjakan dengan kemiringan 14 derajat yang diukur melalui aplikasi sejauh 200 km lebih, Xpander Sport diuji dengan kondisi normal.
Artinya, pendingin udara di dalam kabin, alias AC baik pada baris pertama hingga blower baris kedua tetap dihidupkan.
Hasilnya cukup menarik, karena dengan penggerak roda depan dan transmisi CVT serta diisi lima orang penumpang dewasa, Xpander bisa melewati tanpa ada masalah.
Bahkan selama menanjak, meski pedal gas diinjak sedikit lebih dalam terutama saat selesai menguji hill start assist, tuas transmisi tetap dipertahankan pada posisi D, tanpa menurunkan ke posisi L.
Untuk rata-rata konsumsi bahan bakar di dalam kota, dengan kombinasi jalur arteri serta tol, dan diisi dua penumpang dewasa, data yang redaksi dapat tak jauh berbeda, yakni 14,3 kpl. Padahal rute yang dihadapi cenderung ramai dan banyak dihadapi kondisi stop n go.
Baca juga: Daftar Mobil Penerima PPnBM dengan Komponen Lokal di Atas 80 Persen
Tentu hal ini juga dibantu dengan keberadaan fitur auto stop & go yang mana lebih banyak berperan mereduksi penggunaan bahan bakar ketika pemakaian di dalam kota, terutama ketika berhenti di lampu merah atau menghadapi kemacetan lalu lintas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.