Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Berhenti di Lampu Merah Bagi Pengendara Motor

Kompas.com - 24/01/2022, 12:12 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Belum lama ini terjadi kecelakaan truk yang menabrak belasan motor di Balikpapan. Truk kehilangan kendali dan menabrak belasan kendaraan yang sedang diam menunggu lampu merah berubah hijau.

Pada kecelakaan tersebut, empat orang meninggal dunia dan 26 korban luka-luka. Melihat kejadian seperti ini mengingatkan pengendara soal bahaya yang bisa terjadi ketika berhenti di lampu lalu lintas.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, tabrak belakang di lampu merah memang sulit untuk diprediksi. Kejadian kecelakaan tadi bisa jadi pembelajaran agar pengendara lebih berhati-hati di persimpangan.

Baca juga: Pengendara di Indonesia Harus Jago Prediksi Bahaya di Jalan

Tangkapan layar rekaman CCTV saat kecelakaan beruntun di turunan simpang Muara Rapak, Balikpapan, Jumat (21/1/2022) pagi sekitar pukul 06.15 Wita. Kecelakaan yang diduga karena truk mengalami rem blong itu mengakibatkan sedikitnya 4 orang tewas, 1 orang kritis, 3 orang mengalami operasi tulang patah, dan 5 orang luka ringan.HO/TANGKAPAN LAYAR CCTV DISHUB B Tangkapan layar rekaman CCTV saat kecelakaan beruntun di turunan simpang Muara Rapak, Balikpapan, Jumat (21/1/2022) pagi sekitar pukul 06.15 Wita. Kecelakaan yang diduga karena truk mengalami rem blong itu mengakibatkan sedikitnya 4 orang tewas, 1 orang kritis, 3 orang mengalami operasi tulang patah, dan 5 orang luka ringan.

“Untuk prediksi dari arah belakang, hanya bisa dengan dibiasakan untuk melihat kaca spion. Karena hanya dengan kaca spion, kita bisa memantau area belakang kendaraan,” ucap Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Lewat kaca spion, setidaknya bisa terlihat mobil atau kendaraan lain yang nampaknya tidak mengerem. Jadi pengendara motor bisa dengan menghindar, memberi jalan, atau meninggalkan motornya untuk selamatkan nyawa.

Selain itu, ketika berhenti di lampu merah, ada teknik keselamatan berkendara yang perlu diketahui. Misalnya dengan menurunkan kaki kiri, bukan kaki kanan ketika berhenti, ini ada alasannya.

Baca juga: Polri Tegaskan Ganti Warna Pelat Nomor dan Pasang Cip Tak Dipungut Biaya

“Alasannya, kaki kanan tetap berada di pedal rem belakang, jadi jika ditabrak dari arah belakang, kondisi motor tetap kuat,” kata Agus.

Selain itu, alasan kedua kaki kiri yang turun adalah karena lalu lintas di Indonesia yang mengharuskan kendaraan menyalip dari kanan. Jadi kaki kanan aman, tidak terlindas kendaraan lain saat di lampu merah.

“Tapi situasional juga, ketika kita berhenti di sisi kanan, maka kaki kanan yang turun agar lebih aman. Safety riding itu fleksibel, tidak kaku dan harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan berkendara,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau