JAKARTA, KOMPAS.com – Pengendara motor di Indonesia populasinya sangat banyak. Hal ini bisa terlihat ketika sedang macet, jumlah pengendara motor juga tidak kalah banyak dari mobil.
Banyaknya pengendara motor bukan berarti semuanya paham akan keselamatan berkendara. Tidak sedikit pengendara yang mengabaikan keselamatan dirinya sendiri dengan tidak mengenakan helm dan riding gear yang aman.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, kebanyakan pengendara motor di Indonesia belajar berkendara secara autodidak. Efeknya, mereka hanya bisa mengoperasikan kendaraan atau sekadar jalan saja.
Baca juga: Pemula, Jangan Lupa Atur Spion Mobil Sebelum Berkendara
“Yang dipelajari hanya bagaimana mengoperasikan motor agar bisa berjalan namun tidak mempelajari potensi bahaya, keselamatan diri dan org lain serta teknik berkendara yang aman,” kata Agus kepada Kompas.com, Rabu (19/1/2022).
Lalu bagaimana dengan sebagian lainnya yang berkendara aman walaupun belajar motor secara autodidak?
Untuk itu, menurut Agus, pengendara yang berkendara dengan aman sudah pernah mengikuti pelatihan atau sedikit tahu tentang safety riding. Mereka bisa mengetahuinya dari komunitas, sekolah atau kantornya dan dipraktikkan saat berkendara.
Baca juga: Rute Baru PO Harapan Jaya Menuju Malang Mulai Rp 400.000-an
Tapi jika dilihat masih banyak yang tidak mempraktikkan keselamatan berkendara walaupun sudah tahu, kembali lagi ke masing-masing orang. Bisa saja orang tersebut harus merasakan kecelakaan dahulu baru belajar dari kejadian tersebut.
“Memang semua kembali lagi ke masing-masing individunya. Intinya sebagai pengendara, kita yg harus bisa beradaptasi dengan lingkungan berkendara agar aman dan selamat sampai tujuan,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.