Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Micro Sleep, Biang Kecelakaan di Jalan Tol

Kompas.com - 19/01/2022, 11:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kecelakaan yang terjadi di jalan tol memang punya beberapa penyebab, salah satunya adalah micro sleep. Micro sleep merupakan tidur sesaat yang sangat membahayakan jika dialami oleh pengemudi.

Ahmad Wildan, Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan, ketika mobil melaju 100 kpj dan pengemudinya tertidur selama satu detik, maka mobil sudah bergerak sejauh 28 meter.

“Pada jarak 28 meter itu banyak hal yang bisa terjadi. Misalnya tangan turun ke bawah, artinya menarik setir ke kanan dan roda kendaraan berubah arah,” ucapnya kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Terjadi Gempa Saat Mengemudi, Apa yang Harus Dilakukan?

Kondisi truk bernopol P-9974-UR yang ditabrak bus berpenumpang 48 orang di Tol Pasuruan-Probolinggo, KM 816.200/A, Minggu (9/1/2022) dini hari. Kondisi truk bernopol P-9974-UR yang ditabrak bus berpenumpang 48 orang di Tol Pasuruan-Probolinggo, KM 816.200/A, Minggu (9/1/2022) dini hari.

Wildan juga menjelaskan, jika micro sleep kejadian di jalan tol dan mobil bergerak ke arah kanan, besar kemungkinan akan menabrak pagar pengaman jalan. Tentu jika sudah menabrak pagar, belum tentu mobil bisa langsung dikendalikan.

“Micro sleep bisa terjadi karena faktor lelah, jenuh, atau lainnya yang memengaruhi kinerja fisik dan psikis manusia,” kata Wildan.

Baca juga: Penonton MotoGP di Mandalika Tidak Akan Becek-becekan Dengan Lumpur

Oleh karena itu, ketika mengemudi dalam kondisi yang tidak bugar, sangat berbahaya karena menurunkan kewaspadaan. Jika kewaspadaan akan kondisi sekitarnya menurun, maka berpengaruh pada reflek dan reaksi.

“Waspada pada saat berkendara di jalan tol, jaga kebugaran tubuh. Seringlah ajak mengobrol, jika merasa lelah dan jenuh, segera menepi untuk cari rest area,” kata Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com