JAKARTA, KOMPAS.COM – Memasuki musim penghujan, pengemudi mobil wajib lebih waspada saat berkendara. Ban menjadi salah satu komponen mobil yang harus diperhatikan.
Saat hujan, kondisi medan jalan akan berbeda karena lebih basah. Untuk melewati jalan yang basah, beberapa pengendara memilih mengurangi tekanan angin pada ban mobil.
Nurrahman Adi Saputra, Kepala Bengkel Auto2000 Lampung Raden Intan mengatakan jika kiat ini bukan hanya sekedar mitos.
Baca juga: Daftar Harga BBM Shell, Pertamina, dan Vivo per Januari 2022
“Ada benarnya juga apabila memang melewati jalan yang betul-betul tergenang air,” katanya pada Kompas.com, Senin (3/1/2021).
Bila keadaan jalan tidak terlalu ekstrim saat musim hujan, menurut Nurrahman ban mobil tidak perlu melakukan pengurangan angin.
Perlu diketahui, setiap pabrik ban dan kendaraan telah melakukan penelitian pada setiap ban yang layak pakai. Apabila telah melewati uji untuk segala kondisi tekanan ban, akan dianjurkan spesifikasi yang tertera bagi setiap ban.
Oleh sebab itu, jika ingin mengurangi tekanan pada ban mobil tidak boleh sembarangan. Tekanan gas pada mobil harus mengikuti standar yang ditentukan oleh pabrik.
Baca juga: Ini Alasan Kalau Terabasan Jangan Sendirian
Jika tekanan gas pada ban terlalu rendah atau terlalu tinggi akan memiliki risiko yang berbahaya. Tapak ban pada permukaan jalan menjadi tidak maksimal sehingga sangat fatal.
Nurrahman juga mengatakan jika saat berkendara di musim hujan yang paling utama adalah menjaga kecepatan kendaraan. Terutama saat melewati jalan dengan genangan air.
“Pilihlah ban yang kembangannya bisa lebih memecah atau mengalirkan air keluar ban,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.