Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Pebalap MotoGP soal Jumlah Balapan Jadi 21 Seri

Kompas.com - 03/01/2022, 11:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP musim 2022 akan menyuguhkan balapan sebanyak 21 seri. Jumlah tersebut merukapan balapan terbanyak selama era MotoGP diselenggarakan.

Ada dua tuan rumah baru pada musim 2022 yakni Indonesia dan Finlandia, dengan Sirkuit Mandalika dan KymiRing. Keduanya belum pernah digunakan menyelenggarakan MotoGP sebelumnya.

Jumlah 21 seri menjadi isu tersendiri di kalangan pebalap. Ada yang menganggapnya positif seperti Maverick Vinales, dan ada juga yang kritis seperti Marc Marquez.

Baca juga: Harga Skutik Bongsor, Nmax dan PCX Januari 2022

Maverick Vinales saat berlaga pada MotoGP San Marino 2021. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)ANDREAS SOLARO Maverick Vinales saat berlaga pada MotoGP San Marino 2021. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)

Pebalap Aprilia, Maverick Vinales, berpendapat bahwa menyenangkan MotoGP digelar di negara baru. Sebab, akan mengembangkan balapan itu sendiri dan memperbanyak penggemar MotoGP.

"Selalu menyenangkan datang ke negara baru. Ini bagus untuk kami dan untuk kejuaraan. Saya pikir MotoGP akan tumbuh sebagai hasilnya. Itu harus menjadi tujuan kami," kata Vinales mengutip Motorsport-Total.com, Senin (3/1/2022).

Berbeda dengan Vinales yang melihat dari sisi perkembangan MotoGP, maka Marc melihat dari sisi pebalap yang lelah dengan jadwal padat selama setahun penuh.

“Jika kami ingin pergi ke lebih banyak negara di masa depan, kami harus membatalkan beberapa balapan. (Jumlah) 21 balapan adalah jumlah yang besar," katanya.

Meskipun demikian, pebalap andalan Repsol Honda itu masih bisa menerima jumlah sebanyak 21 seri. Batas paling banyak menurutnya ialah 22 seri.

Baca juga: Modal Rp 5 Juta, Masih Bisa Beli Motor Bebek Bekas Pilihan

Marc Marquez saat berlaga pada MotoGP San Marino 2021. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)ANDREAS SOLARO Marc Marquez saat berlaga pada MotoGP San Marino 2021. (Photo by ANDREAS SOLARO / AFP)

"Kita tidak bisa terus seperti ini. Kami harus menetapkan batas," kata juara enam kali MotoGP itu.

Alasannya ialah dengan banyaknya balapan, maka jika terjadi cedera dapat berdampak besar pada pertarungan perebutan gelar juara dunia.

Misalnya jika seorang pebalap cedera pada awal musim kemudian harus absen, dengan jadwal yang ketat mungkin saja pebalap tersebut melewatkan tiga seri.

Pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, mengatakan, bahkan sebetulnya tanpa cedera dan bertambahnya jumlah seri yang ada pebalap sudah sangat letih.

Pebalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia (kanan) bersama kepala kru Cristian Gabbarini (kiri).Foto: Motorsport-Total.com Pebalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia (kanan) bersama kepala kru Cristian Gabbarini (kiri).

"Kadang-kadang Anda merasa sangat lelah. Kami tidak punya banyak waktu untuk bersantai," ungkapnya.

Baca juga: Usai Berlibur, Jangan Abai Bersihkan Interior Mobil Cegah Sarang Virus

Meski demikian, pebalap Yamaha RNF Andrea Dovizioso mengatakan hal itu bukan sesuatu yang harus dipikirkan.

"Saya bahkan tidak ingin memikirkannya," kata Dovi.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau