JAKARTA, KOMPAS.com - Guna meningkatkan performa mesin pada mobil, sejumlah metode dilakukan oleh si pemilik. Secara umum, ada 3 cara untuk menaikkan tenaga yang dihasilkan, yakni dengan turbocharger, supercharger, atau NOS.
Taqwa Surya Swasono, pemilik Bengkel Garden Speed menjelaskan, meski ketiga metode tersebut punya tujuan yang sama, yakni meningkatkan performa mesin, prinsip dasar kerjanya berbeda.
"NOS atau Nitrous Oxide, ini metode paling sederhana di antara ketiganya. Dia menurunkan suhu udara yang masuk ke ruang bakar, sehingga molekul oksigennya membesar. Proses pembakaran yang terjadi di ruang bakar jadi lebih mudah, lebih tinggi efisiensinya," kata Taqwa kepada Kompas.com, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Pentingnya Blokir STNK Saat Kendaraan Sudah Dijual
Dicontohkan misalnya dalam 1 meter kubik udara, ada kandungan 20 persen oksigen. Di suhu 40 derajat celcius dan di suhu 0 derajat celcius, memang oksigennya punya jumlah volume yang sama, tapi ukuran molekulnya berbeda. Di suhu dingin, molekul oksigen jadi lebih besar.
"Tenaga yang dihasilkan ketika membakar oksigen dengan molekul yang lebih besar akan lebih besar pula. Ini turut menjelaskan mengapa orang yang berlari pada pagi hari dengan suhu udara lebih rendah dibanding siang hari, lebih kuat lari pada pagi hari," kata Taqwa lebih lanjut.
Ia mengatakan NOS merupakan metode pendongkrak performa paling sederhana, sebab tidak dibutuhkan perangkat tambahan di dalam mesin. Zat pada NOS hanya ditembakkan ke manifold intake untuk mendinginkan udara.
Baca juga: Hitung Ongkos Pelihara Toyota Fortuner 2.4 Diesel sampai 5 Tahun
Jadi logikanya, misalkan ada metode atau zat lain yang bisa mendinginkan udara dan memperbesar molekul oksigen, maka penggunaan NOS tidak lagi dibutuhkan.
"Kalau ada zat lain, cara lain, metode apapun yang mendinginkan udara yang akan masuk ke ruang bakar dan memperbesar molekul oksigen, maka NOS tidak lagi dibutuhkan," ucap ia menjelaskan.
Hal tersebut turut jadi alasan mengapa mobil-mobil modern kini banyak menggunakan komponen bermaterial plastik yang tidak menghantarkan panas.
Selain meringankan bobot total kendaraan, juga menjaga agar udara yang akan masuk ke ruang bakar tidak terlalu panas.
Baca juga: Jangan Pakai Hazard, Begini Tips Mengemudi di Jalan Tol Saat Cuaca Hujan
Beralih ke supercharger dan turbocharger. Taqwa menuturkan metode ini lah yang membutuhkan perangkat tambahan untuk dipasang berdampingan dengan mesin.
"Kalau supercharger dijelaskan secara prinsip umum, metode ini menggunakan alat bantu belt untuk memutar kompressor yang memampatkan udara yang nantinya masuk ke mesin," kata Taqwa.
"Sementara kalau turbocharger, dia memanfaatkan energi yang terbuang untuk memutar turbin. Turbin ini dimanfaatkan untuk memampatkan udara ke mesin," ujar ia melanjutkan.
Dengan memampatkan udara yang akan masuk ke ruang bakar di mesin, suhu udara akan lebih meningkat. Maka dari itu, mobil dengan supercharger atau turbocharger umum dipasang perangkat pendingin intercooler.
Baca juga: Yamaha Luncurkan NMAX 160 Versi Spider-Man: No Way Home
Tidak perlu heran dengan perbedaan prinsip kerja antara NOS dengan supercharger dan turbocharger.