Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Modal Nekat, Simak Batas Ketinggian Mobil Bisa Menerjang Banjir

Kompas.com - 18/12/2021, 12:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir masih menjadi momok tersendiri sebagai dampak musim penghujan di berbagai wilayah Indonesia. Bahkan dalam suatu wilayah tertentu, level ketinggiannya tidak disarankan untuk dilewati kendaraan.

Meski begitu, tidak sedikit pengendara yang memutuskan untuk menerjang bencana alam tersebut. Padahal, prilaku terkait begitu berbahaya untuk keberlangsungan mobil yang digunakan.

Atas kondisi itu, Kepala Bengkel Auto2000 Grand Depok City Primaghany mengingatkan bahwa tiap kendaraan memiliki batas untuk melewati suatu genangan air.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Semir Ban Bisa Pengaruhi Handling Mobil Saat Hujan

Sebuah mobil menerjang banjir yang terjadi di wilayah Cibuluh, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/11/2021).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Sebuah mobil menerjang banjir yang terjadi di wilayah Cibuluh, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/11/2021).

"Sebab pada dasarnya mobil tidak dirancang secara khusus hanya demi untuk menerjang banjir, tapi kendaraan untuk di darat atau permukaan tanah dan aspal," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/12/2021).

Memang, lanjut dia, ada batas dan toleransi untuk sebuah mobil menerjang banjir. Tapi pada dasarnya pengemudi harus mengetahui segala risiko dan dampaknya jika nekat untuk menerjang.

"Bila air banjir masuk ke dalam mesin maka akan menyebabkan kerusakan komponen di dalamnya," kata Primaghany.

Jika masih sebatas ketinggian setengah ban maka masih wajar untuk diterjang, namun jika di atasnya, maka sebaiknya pikir berkali-kali. Kondisi ini termasuk pada mobil berjenis Sport Utility Vehicle (SUV).

Baca juga: Catat, Ini Operasional Bus DAMRI Selama Libur Nataru 2022

Menerjang banjir punya konsekuensi besar.KRISTIANTO PURNOMO Menerjang banjir punya konsekuensi besar.

Selain dampak kerusakan mobil, menerjang banjir juga memiliki risiko keselamatan pengemudi dan penumpang. Terutama banjir dengan arus kuat, permukaan jalan yang bersinggungan dengan parit, aliran listrik dan sebagainya.

Hal serupa juga dikatakan Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi beberapa waktu lalu. Menurutnya, jika genang air tinggi bisa merusak bagian mesin.

"Saat akan melewati genangan air, paling utama itu harus mengetahui dulu posisi air intake mobil ada di mana dan seberapa tinggi," katanya.

Selain posisi intake, batas aman mobil bisa melewati genangan air juga bisa dilihat berdasarkan rodanya. Jika air merendam seluruh bagian roda, lebih baik cari jalan lain, jangan diterobos.

Baca juga: Begini Cara Kemenhub Antisipasi Omicron di Sektor Transportasi

“Minimal hanya 3/4 saja, cara mengeceknya bisa dengan melihat kendaraan lain yang melintas lebih dulu, bila ternyata sampai menutupi semua roda, lebih baik putar balik cari jalan lain,” kata dia.

Sebenarnya, saat roda terendam setengah saja bisa berisiko, pasalnya air itu saat dilintasi akan muncul gelombang.

Sehingga, ketinggian air bisa naik saat terkena gelombang dan bisa saja air masuk ke intake atau saluran udara ke pembakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau