KOMPAS.com - Selain kendaraan listrik, perusahaan otomotif global kini berlomba-lomba mengembangkan mobil bertenaga sel bahan bakar hidrogen.
Kendaraan tersebut dinilai lebih ramah lingkungan dan efisien, bahkan dibandingkan kendaraan listrik. Teknologi sel bahan bakar hidrogen pun digadang-gadang bakal jadi solusi jangka panjang untuk menciptakan mobilitas pintar bebas emisi karbon di masa depan.
Hyundai Motor Company adalah salah satu perusahaan global yang mulai memfokuskan riset, pengembangan, dan produksi pada mobil bertenaga sel bahan bakar hidrogen.
Bahkan, perusahaan asal Korea Selatan itu sudah mencanangkan Hydrogen Vision 2040 dan menggelontorkan 1,09 miliar dollar Amerika Serikat (AS) guna membangun pabrik sel bahan bakar hidrogen.
“Hidrogen merupakan solusi terbaik untuk melawan perubahan iklim. Tujuan kami, agar hidrogen bisa digunakan oleh semua orang, untuk apa saja, dan di mana saja pada 2040,” tutur Chairman Hyundai Euisun Chung seperti dikutip dalam laman resmi Hyundai, Rabu (22/9/2021).
Salah satu upaya yang dilakukan Hyundai untuk mengenalkan visi tersebut pada masyarakat adalah dengan membuat kampanye Hydrogen to You (H2U).
Program tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat di seluruh dunia agar mulai menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan demi mewujudkan masa depan yang berkelanjutan.
Sekalipun visi hidrogen Hyundai baru diluncurkan secara resmi pada September 2021, perusahaan mobilitas ini sudah mengeluarkan mobil berbahan bakar sel hidrogen sejak 2013, yakni Tucson Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) ix35 Fuel Cell.
Bisa dibilang, Tucson FCEV merupakan generasi pertama mobil komersial yang diberi daya oleh sel hidrogen. Kemudian, Hyundai meluncurkan mobil jenis sport utility vehicle (SUV) dan truk dengan fuel cell hidrogen, yakni Hyundai NEXO dan XCIENT pada 2018.
Dari situ, babak baru pengembangan mobil hidrogen dimulai. Hyundai menargetkan sel bahan bakar hidrogen generasi terbaru bisa diperkenalkan pada 2023.
Sel ini dinilai 30 persen lebih kecil, 50 persen lebih murah, dan dua kali lebih bertenaga dibandingkan sel hidrogen yang ada sekarang.
Selanjutnya, pada 2028, Hyundai berencana menawarkan versi sel hidrogen dari mobil-mobil berbahan bakar fosil yang telah dikeluarkan sebelumnya. Pada 2030, Hyundai optimistis teknologi sel bahan bakar hidrogen akan seharga dengan teknologi baterai listrik.
Baterai listrik dan sel bahan bakar hidrogen sebenarnya memiliki kemiripan satu sama lain. Keduanya sama-sama bisa menyimpan daya listrik untuk digunakan di kemudian hari.
Bila baterai diisi lewat sambungan listrik, isi ulang sel bahan bakar hidrogen bisa dilakukan melalui proses elektrolisis untuk mengubah energi dari sinar matahari dan angin menjadi hidrogen.
Executive Vice-President dan Head of the Fuel Cell Centre Hyundai Saehoon Kim menganalogikan baterai listrik dan sel hidrogen dengan susu dan keju.
“Orang zaman dulu menyimpan susu dalam bentuk keju untuk musim dingin. Listrik seperti susu dan hidrogen sama seperti keju,” tutur Kim seperti dikutip dari pemberitaan theglobeandmail.com, Rabu.
Lantas, bagaimana sel bahan bakar hidrogen ini bekerja pada SUV Hyundai NEXO?
Pada NEXO, sel bahan bakar dari kendaraan tersebut mampu menghasilkan listrik dengan cara mencampur oksigen dan hidrogen yang dikompresi. Campuran ini menciptakan aliran elektron yang berfungsi sebagai sumber penggerak kendaraan.
Mesin atau powertrain listrik sel bahan bakar NEXO sendiri merupakan versi terbaru atau pengembangan dari produk ix35 Fuel Cell yang juga dikenal sebagai Hyundai Tucson FCEV.
Sebagai perbandingan, motor listrik Tucson memiliki daya maksimal hingga 100 watt. Sementara pada NEXO, Hyundai menambahkan kapasitas daya tersebut hingga mencapai 120 watt.
Powertrain Hyundai NEXO terdiri dari sel bahan bakar hidrogen berkapasitas 95 kilowatt (kW) dan baterai listrik 40 kilowatt-jam (kWh). Mesin ini dapat menghasilkan daya mencapai 161 horsepower (hp) dengan torque 394,5 Newton-meter (Nm).
Dari pengujian yang dilakukan Wired.com, Jumat (22/2/2019), dengan sel hidrogen terisi penuh, Hyundai NEXO dapat menempuh jarak 483 km.
Isi ulang sel hidrogen pun tergolong cepat. Aktivitas ini hanya membutuhkan waktu lebih kurang lima menit untuk terisi penuh.
Hyundai juga membekali sistem navigasi yang memberitahukan stasiun pengisian hidrogen terdekat. Jadi, pengemudi tidak perlu khawatir untuk mencari stasiun pengisian hidrogen.
Selain powertrain yang ramah lingkungan, NEXO juga memiliki sistem pemurnian udara termutakhir. Sistem ini mampu menyaring 99,9 persen partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (PM2.5) seperti debu.
“Energi hidrogen merupakan kunci untuk membangun masyarakat yang lebih berkelanjutan. Hyundai Motor Company telah memimpin sektor energi hidrogen dengan meluncurkan Tucson FCEV. Sebagai upaya menyelamatkan bumi, kami bangga memperkenalkan Hyundai NEXO sebagai mobil berbahan bakar sel hidrogen terbaru,” tutur Vice Chairman Hyundai Motor Company Woong-chul Yang saat peluncuran NEXO pada 2018.
Di Indonesia sendiri, Hyundai memang belum memperkenalkan mobil berbahan bakar sel hidrogen seperti NEXO. Namun, bukan tidak mungkin perusahaan mobilitas asal Korea Selatan ini segera memperkenalkannya.
Pasalnya, Hyundai Motor Company yang diwakili Hyundai Motors Indonesia (HMID) mendukung penuh komitmen Indonesia dalam membangun ekosistem kendaraan ramah lingkungan.
Melalui kampanye “Driving Meaningful Innovation”, HMID memperkenalkan teknologi mobilitas mutakhir dari Hyundai untuk masyarakat Indonesia.
Tagline tersebut hadir sebagai komitmen Hyundai untuk selalu memberikan kehidupan yang lebih baik dan bermakna bagi masyarakat lewat inovasi yang diimplementasikan pada produk kendaraannya.
Salah satunya dengan menghadirkan kendaraan listrik, yakni IONIQ Electric dan KONA Electric sebagai produk ramah lingkungan.
Presiden Direktur PT HMID Sung Jong-ha berharap, kehadiran kedua mobil tersebut dapat membuat Hyundai menjadi game changer yang membawa Indonesia semakin dekat dengan mobilitas masa depan yang ramah lingkungan. Dengan demikian, Hyundai berharap dapat memberikan makna lebih bagi masyarakat.
“Hyundai selalu berusaha untuk menciptakan inovasi mobilitas masa depan. Kami selalu fokus mewujudkan perubahan sesuai visi kami, yakni Progress for Humanity. Kami berkomitmen untuk memulai ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, berkontribusi pada kualitas hidup masyarakat, dan menjadi game changer dalam teknologi mobilitas ramah lingkungan,” jelas Jong-ha seperti dikutip dari laman resmi Hyundai, Jumat (6/11/2021).
Untuk yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai slogan Driving Meaningful Innovation, silakan kunjungi tautan berikut.
Bagi yang tertarik mencari informasi seputar Hyundai, silakan kunjungi situs web di laman ini.
Agar tak ketinggalan informasi terbaru mengenai Hyundai, jangan lupa juga untuk mengikuti akun media sosial mereka, seperti di kanal Youtube Hyundai Motors Indonesia, Instagram @hyundaimotorindonesia, Facebook Hyundai Motors Indonesia, dan Twitter @hyundaimotorid.
Artikel ini merupakan bagian dari seri tentang perjalanan Hyundai dan semangat Driving Meaningful Innovation yang dikobarkan di Indonesia hasil kerja sama KG Media dan HMID.