JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Indonesia berencana membangun pabrik perakitan baterai untuk mobil listrik di fasilitas persusahaan yang bertempat di Karawang, Jawa Barat, mulai tahun depan
Hal tersebut seiring rencana Toyota untuk mulai memproduksi mobil hibrida atau hybrid electric vehicle (HEV) dalam periode sama, serta mendukung program elektrifikasi di dalam negeri.
"Komponen dan ekosistem kendaraan listrik itu bagian yang paling penting. Mengikuti strategi itu, pada saat kita memproduksi HEV tahun depan, kita juga akan mulai merakit baterainya," ucap Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono di sela-sela pameran IEMS, Tangerang, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Komitmen Toyota di Indonesia Hadirkan Pilihan Teknologi Mobil Listrik yang Lengkap
"Kita berharap assembly process baterai ini akan terus dikembangkan ke supply chain-nya nanti. Termasuk bagaimana motor listrik dan sebagainya," lanjut dia.
Warih mengatakan pada awalnya komponen baterai tersebut akan diimpor dari Jepang. Namun seiring berjalannya waktu, ia berjanji akan senantiasa meningkatkan tingkat tomponen dalam negeri (TKDN)-nya.
Sehingga, tingkat kandungan komponen dari Indonesia pada seluruh mobil listrik yang dijual oleh Toyota bisa mencapai rata-rata mobil konvensional, yakni 80-85 persen.
"Sekarang TKDN (mobil konvensional Toyota) kita sudah mencapai 80-85 persen. In several years, HEV kita diharapkan juga bisa mencapai TKDN seperti itu," katanya.
Adapun mengenai invetasi untuk proses assembly baterai mobil listrik ini, Warih belum bisa merincinya apakah dibutuhkan untuk penanaman dana ulang atau melanjuti yang sudah ada.
Diketahui sebelumnya, Toyota telah menambah investasi untuk Indonesia sebesar Rp 28 triliun hingga 2024. Tambahan modal terkait akan dipakai untuk memproduksi mobil listrik dan penciptaan ekosistemnya.
Baca juga: Cara Berkendara Aman di Jalur Penuh Kelokan Tanpa Marka Jalan
Adapun langkah strategis perseroan di dalam negeri, direncanakan akan mulai pada 2022 yang diawali produksi mobil hibrida. Kini kesiapan atas fasilitas produksi sudah berjalan.
Sayangnya, meski sebelumnya sudah mengklaim bakal memproduksi mobil yang banyak diminati masyarakat, tetapi informasi terkait model perdananya masih dirahasiakan
"Tahun depan kita sudah mulai dengan salah satu model kita, dan akan berlanjut terus dengan harapan di 2025 setidaknya 40 persen model kita sudah ada elektrifikasinya, dan 2030 semua model yang kita pasarkan sudah ada elektrifikasinya," ucap Director External Affairs PT TMMIN Bob Azam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.