Quartararo Ingin seperti Paduan Rossi, Marquez, dan Stoner

JAKARTA, KOMPAS.com - Fabio Quartararo sangat mengagumi Valentino Rossi. Pebalap yang mengunci gelar juara dunia MotoGP 2021 itu mengatakan ingin jadi pebalap motor karena Rossi.

"Itu semua berkat Valentino jika saya ada di sini. Ketika saya masih kecil saya gemuk, ibu saya berhenti membuat burger dan kentang goreng, untuk melakukan olahraga. Saya memilih motor," katanya mengutip Tuttomotoriweb, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Tarif Parkir Mahal Bukan Cara Tepat Dorong Orang Naik Angkutan Umum

AFP/ANDREAS SOLARO Pebalap Yamaha-SRT Valentino Rossi menemui penggemarnya setelah MotoGP Emilia-Romagna di Sirkuit Dunia Misano Marco-Simoncelli di Misano Adriatico, Italia, pada 24 Oktober 2021 - Valentino Rossi, yang akan pensiun pada akhir musim, membuat penampilan kandang terakhirnya di MotoGP Emilia-Romagna di Misano.

Pebalap Perancis itu mengatakan, dia balapan motor karena ayahnya memang pebalap. Tetapi, dia terpikat oleh aksi Rossi saat menyalip Sete Gibernau.

"Sebagian karena ayah saya sudah balapan di sana, tetapi di atas semua itu karena suatu hari Rossi melakukan hal yang luar biasa," ujarnya.

"Pada tahun 2005 ketika saya melihat bagaimana dia menyalip Gibernau di Jerez, sesuatu tersentak dalam diri saya," kata Quartararo.

“'Saya ingin menjadi pebalap dan menjadi juara dunia seperti dia', sumpah saya. Saya berumur 6 tahun," ucapnya.

Baca juga: Gandeng IAM, IIMS Motobike Siap Digelar Akhir November 2021

MIRCO LAZZARI GP Pebalap Repsol Honda Marc Marquez (Spanyol) melaju lurus pada MotoGP America di Circuit Of The Americas COTA. Latihan bebas pada 1 Oktober 2021 di Austin, Texas. Hasil MotoGP Amerika, Marc Marquez terdepan.

Kini setelah berada di level yang sama dengan sang idola, Quartararo mengatakan, banyak yang bisa diambil dari Rossi dan juga pebalap-pebalap top lainnya.

"Keamanan. Terutama cara keberadaannya. Popularitasnya, antusiasme yang terus dibangkitkan di seluruh dunia," tuturnya.

"Dan saya akan ingin memiliki agresivitas Marquez, cara Pedrosa membawa motornya, keanggunan Lorenzo, bakat murni Stoner. Tapi, saya senang menjadi Fabio Quartararo," pungkas Quartararo.