Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian ESDM Sebar 240 Fasilitas Pengisian Daya Kendaraan Listrik

Kompas.com - 10/09/2021, 10:42 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menambah tempat pengisian daya atau Infrastruktur Pengisian Listrik (IPL) untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Hingga semester awal 2021, jumlah IPL KBLBB diklaim telah mencapai 240 unit dari target 390 unit yang dikejar di seluruh Indonesia sampai akhir tahun.

Munir Ahmad, Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM mengatakan, penambahan infrastruktur pengisian listrik dilakukan sebagai upaya mempercepat ekosistem KBLBB.

Baca juga: Langkah Serius Toyota Kembangkan Baterai Kendaraan Elektrifikasi

"Penambahan infrastruktur pengisian kendaraan listrik ini untuk menunjang akses serta mempermudah pengguna kendaraan listrik. Diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menggunakan kendaraan listrik," kata Munir dalam keterangan resmi, Rabu (8/9/2021).

Petugas melakukan pengisian mobil listrik saat penandatangan kesepakatan kerjasama antara PT. Grahabuana Cikarang sebagai pengembang kawasan Kota Jababeka Cikarang dan PT. Starvo Global Energi di Jakarta, Selasa (25/5/2021). Kesepakatan kerjasama ini mencakup pengadaan, penjualan dan pemasangan SPKLU/EVCS (Electric Vehicle Charging Station) yang difokuskan di kawasan Kota Jababeka, meliputi gedung-gedung komersial, smart manufactures, smart homes serta pembangunan stasiun mandiri SPKLU di area umum dan terbuka.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Petugas melakukan pengisian mobil listrik saat penandatangan kesepakatan kerjasama antara PT. Grahabuana Cikarang sebagai pengembang kawasan Kota Jababeka Cikarang dan PT. Starvo Global Energi di Jakarta, Selasa (25/5/2021). Kesepakatan kerjasama ini mencakup pengadaan, penjualan dan pemasangan SPKLU/EVCS (Electric Vehicle Charging Station) yang difokuskan di kawasan Kota Jababeka, meliputi gedung-gedung komersial, smart manufactures, smart homes serta pembangunan stasiun mandiri SPKLU di area umum dan terbuka.

Menurut Munir, sebaran atau penempatan IPL yang terdiri dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dilakukan pada lokasi strategis.

Mulai dari pusat perbelanjaan, kantor PT PLN (Persero), Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU), gelanggang olahraga, bandara, ruas tol, perkantoran, diler resmi, sampai pool taksi. Sayang tak dijelaskan secara detail untuk wilayahnya.

"Sebanyak 240 unit, terdiri dari 166 SPKLU dan instalasi privat electric vehicle (EV) charging station, serta 74 SPBKLU," ujar Munir.

Baca juga: Ganjil Genap di Puncak dan Sentul Resmi Berlaku

Sebelumnya, untuk 2021 Kementerian ESDM menyebutkan memiliki target 572 unit SPKLU untuk mobil listrik yang terpasang dan beroperasi. Artinya masih cukup banyak yang harus dikejar dalam tiga bulan terakhir.

SPBKLU Motor listrikGrab Indonesia SPBKLU Motor listrik

Karena itu, pemerintah juga telah menyiapkan beberapa insentif bagi pengusaha SPKLU, diantaranya kemudahan perizinan sampai pemberian tarif curah sebesar Rp 714 per kWh yang bisa dipasarkan sebesar Rp 2.467 per kWh.

Bentuk dukungan lainnya adalah menerbitkan regulasi pendukung berupa Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk KBLBB. Permen ESDM tersebut mengatur tanggung jawab badan usaha, proses perizinan, skema listrik, tarif tenaga listrik, insentif, hingga keselamatan berusaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau