Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Stiker Besar di Kaca Belakang, Pamer dan Berbahaya

Kompas.com - 09/09/2021, 18:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memodifikasi mobil memang hak masing-masing pemilik kendaraan. Salah satu modifikasi yang kerap dilakukan adalah dengan memasang stiker.

Memasang stiker tidak perlu biaya yang mahal namun bisa sedikit mengubah penampilan mobil. Salah satu tempat yang sering jadi sasaran penempatan stiker adalah kaca belakang.

Kaca belakang punya kontur yang rata serta lebar dan besar. Pada bagian belakang ini juga sering ditempel stiker besar di bagian tengah, mulai dari merek motor gede terkenal sampai stiker kucing dengan wiper sebagai buntutnya.

Baca juga: Ini Daftar Harga SUV Murah per September 2021

Salah satu mobil yang sudah dilengkapi defogger namun masih memiliki wiper di kaca belakang.Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu mobil yang sudah dilengkapi defogger namun masih memiliki wiper di kaca belakang.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, penggunaan stiker besar kalau dilihat dari sisi keselamatan itu tidak boleh dilakukan. Stiker kecil tapi posisinya di tengah, atau jumlahnya banyak juga enggak aman.

Sony menjelaskan, kaca kendaraan sengaja dibuat dari material yang tembus pandang agar pengemudi dapat melihat keluar kabin dengan luas atau maksimal. Jika ada stiker, tentu menghalangi pandangan ke belakang.

“Dengan kaca belakang, pengemudi bisa memposisikan kendaraan sesuai dengan lajur, lalu antisipasi dan berkomunikasi sebelum terjadi accident. Selain itu bisa juga membaca pergerakan di luar kabin secara jelas,” ucap Sony kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Ganjil Genap di Puncak dan Sentul Resmi Berlaku

Jadi kaca belakang, menurut Sony harus clear, tidak ada yang menghalangi. Mengingat kaca belakang adalah komponen penting dalam menunjang keselamatan berkendara.

“Ketika ada yang memasang stiker besar di kaca kendaraan, apalagi ukurannya besar, mereka mengabaikan keselamatan dengan menyiksa diri sendiri,” kata Sony.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com