Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Faktor Penentu Pembangunan Jalur Penyelamat?

Kompas.com - 30/08/2021, 09:42 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika melintasi jalan tol ataupun jalan arteri dengan kontur penuh tanjakan dan turunan, umum ditemui jalur penyelamat atau emergency safety area.

Jalur penyelamat memiliki fungsi vital sebagai peredam laju kendaraan baik yang berdimensi kecil maupun armada niaga bertonase besar ketika mengalami rem blong di jalanan menurun.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun menegaskan pentingnya keberadaan jalur penyelamat sebagai fasilitas forgiving road atau keselamatan pasif pada jalan. Jalur penyelamat berperan penting dalam menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan.

Baca juga: Hasil MotoGP Inggris 2021 - Quartararo Juara, Marquez Jatuh, Rossi Melorot

Lantas apa saja faktor penentu dalam pembangunan jalur penyelamat? Apakah semua jalanan menurun wajib dipasangi fasilitas ini? Berapa jumlah minimalnya yang harus dibangun pada sebuah area?

Kepada Kompas.com belum lama ini, Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan bahwa sulit untuk menentukan patokan jumlah jalur penyelamat yang harus dibangun pada sebuah area. Sebab ada beberapa variabel penelitian mempengaruhi.

"Pertama adalah geometrik jalan. Variabel ini ada dalam kendali kita dan mudah mengambil datanya. Di lapangan, KNKT melakukan survei dengan mengendarai mobil menggunakan gigi transmisi 2 lalu meluncur dari atas. Pada titik di mana kecepatan mobil naik, itu diidentifikasi sebagai potensi rem blong karena pengemudi akan mengerem panjang di situ," kata Wildan menjelaskan.

Baca juga: Lelang Toyota Land Cruiser Hardtop, Limit Rp 44 Juta

Meski begitu, ia mengatakan survei ini hanya bisa menentukan jarak area potensi rem blong dan belum bisa menentukan titik tepat rawannya. Sebab ada variabel lanjutan lain yang di luar kendali.

"Variabel kedua adalah jenis kampas dan tingkat ketahanan terhadap panas. Kampas berwarna muda menunjukkan komposisi material lebih banyak non-metal sehingga ketahanan terhadap panas relatif rendah. Jenis kampas ini banyak di pasaran dan ini di luar kendali kita," ucap Wildan lebih lanjut.

Baca juga: Tindakan Penyelamatan Pertama Saat Mobil Mengalami Rem Blong

"Yang ketiga adalah tekanan udara dalam airtank pada angkutan barang. Idealnya sekali mengerem membuang angin 0,3 bar. Namun seiring usia, kadang ditemukan truk yang sekali mengerem buangan anginnya hingga 1 bar, ini berbahaya. Saat tekanan angin di bawah angka 6, maka pedal rem dan kopling tidak bisa diinjak," ujarnya.

Lalu variabel yang terakhir adalah karakteristik lalu lintas di area tersebut. Jalanan dengan lalu lintas padat seperti contohnya Fly Over Kretek, kendaraan rem blong 10 detik saja sudah bisa mencelakai banyak pengguna jalan lain. Oleh sebab itu Wildan menyebutkan area tersebut butuh banyak jalur penyelamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Berapa Liter BBM yang Tersisa Saat Indikator Bensin Mobil Kelip?

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Maarten Paes Ucapkan Salam Perpisahan untuk Timnas Indonesia, Staf Kluivert Beri Pujian

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

70 Link Download Twibbon Idul Fitri 1446 H Keren untuk Dibagikan ke Medsos

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Deretan Artis Klarifikasi Usai Namanya Masuk Daftar Boikot

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Indonesia Vs Bahrain Tayang di TV Mana? Berikut Jadwal dan Link Live Streaming-nya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Solidaritas Pemain Bajaj Bajuri Kuat, Rieke Diah Pitaloka Pastikan Anak Fanny Fadillah Tetap Sekolah

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Usai Timnas Indonesia Libas Bahrain

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Pemprov Jateng Hapus Tunggakan Pajak Kendaraan, Berlaku Mulai 8 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Steven Wongso Mualaf, Ini Cara Ikrar Syahadat Cepat di KUA

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau