Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kecelakan di Fly Over Kretek, Ini Rekomendasi dari KNKT

Kompas.com - 27/08/2021, 10:12 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

 

BREBES, KOMPAS.com Jalan Layang Kretek yang resmi beroperasi sejak Agustus 2017 menjadi solusi atas kepadatan lalu lintas di perlintasan kereta api Paguyangan, Bumiayu, Kabupaten Brebes.

Fly over ini dibangun atas dasar kejadian macet panjang hingga 30 kilometer saat masa arus mudik Hari Raya Lebaran 2016.

Sebelum adanya Jalan Layang Kretek, seluruh kendaraan yang melaju di jalur vital lintas tengah ini wajib melalui perlintasan kereta api.

Sayangnya usai 3 bulan diresmikan hingga tahun 2021 ini, sudah terjadi beberapa kecelakaan maut di Jalan Layang Kretek.

Kecelakaan umumnya didominasi oleh angkutan barang bermuatan berat. Intensitas kecelakaan yang tinggi membuat jalan layang ini jadi sorotan masyarakat skala nasional.

Baca juga: Lampu Lalu Lintas Menyala Hijau, Jangan Main Tancap Gas

Oleh karena itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar agenda diskusi mengenai jalan layang ini bersama Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Korlantas Polri, Polres Brebes, Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes, Balai Pengelola Transportasi Daerah Wilayah X Jateng dan DIY, Aliansi Masyarakat Save Fly Over Kretek dan Aptrindo Jateng & DIY, Rabu (25/8).

"Fly Over Kretek itu sudah salah desain. Jalur penyelamat lama yang digunakan sejak 2017 sekitar 700 meter di bawah Fly Over Kretek atau di bekas terminal Paguyangan kondisinya jauh dari ideal. Bisa disebut tidak memenuhi syarat sama sekali, terlalu sempit dan tajam berbeloknya," kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng & DIY Bambang Widjanarko.

Oleh karena itu, telah dibangun jalur penyelamat baru berdasarkan rekomendasi KNKT dan sudah dimanfaatkan sejak 2019. Posisi jalur penyelamat baru ini berada 500 meter di atas jalur penyelamat lama atau 200 meter di bawah jalan layang.

Baca juga: Tantang Rocky dan Raize, Renault Kiger Mengaspal Jumat Ini

Menurut catatan dari KNKT, jalur penyelamat baru ini sudah menyelamatkan kurang lebih 70 truk yang mengalami rem blong. Jika diasumsikan setiap kecelakaan akibat rem blong memakan 10 korban jiwa, berarti jalur penyelamat ini sudah menyelamatkan 700 jiwa.

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan pun menjelaskan bahwa masih banyak pengemudi truk yang tidak dibekali pengetahuan memadai tentang penggunaan rem truk. Hal ini lah yang menjadi salah satu penyumbang utama kecelakaan akibat human error.

Padahal terdapat perbedaan mendasar mengenai teknik pengereman antara di jalan datar dengan di jalan menurun. Oleh karena itu KNKT memberikan rekomendasi tambahan berupa pemasangan rambu peringatan sebagai pengingat agar pengemudi menggunakan exhaust brake dan gigi transmisi rendah.

Baca juga: Punya Gaji Rp 10 Juta Per Bulan Baru Bisa Kredit Avanza

 

Selain itu perlu juga untuk dipasang rambu lokasi jalur penyelamat sebagai penunjuk jika sudah terjadi gagal pengereman.

"Kami juga sedang mengusulkan pembangunan satu buah jalur penyelamat lagi dan semacam rest area untuk pendinginan rem sebelum masuk fly over", kata Wildan.

Sebagai penutup agenda diskusi forum lalu lintas tersebut, dilakukan pemasangan rambu penunjuk lokasi jalur penyelamat hasil kerjasama antara KNKT,BPJN, Dinas Perhubungan, dan Aptrindo Jateng & DIY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kusyanto Pencari Bekicot: Saya Sudah Maafkan, tapi Proses Hukum Seharusnya Berjalan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Jadikan Ramadhan Makin Seru, Segera Persiapkan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Lain Berikut

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Alasan kenapa Bus Sugeng Rahayu Selalu Kebut-kebutan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Gugat UU Hak Cipta, Ariel dkk Minta Boleh Nyanyikan Lagu Tanpa Izin Pencipta Asal Bayar Royalti

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

Jembatan Gantung Terpanjang Dunia di Bogor yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Dedi Mulyadi Menangis, Hampir Resmikan Eiger Adventure Land yang Kini Disegel

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Mau Puasa dengan Tenang? Pastikan Jadwal Imsakiyah dan Kebutuhan Ramadhan Lain Sudah Siap

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Kapolres Ngada Bayar Rp 3 Juta untuk Berhubungan Intim dengan Anak 6 Tahun di Hotel Kupang

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Eiger Adventure Land: Ekowisata Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Kini Diminta Dibongkar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Semen Padang vs Persib Bandung di Liga 1, Prediksi, H2H, dan Klasemen

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Korban Pertamax Campur Air Diganti Rugi Rp 1 Juta, SPBU Minta Videonya Dihapus

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Istri Ungkap Penyebab Wendi Cagur Dilarikan ke Rumah Sakit

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Menangis Lihat Kerusakan Alam Puncak, Dedi Mulyadi: Siapa yang Beri izin?

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Kasus Bank BJB

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau