Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya TMMIN Pulihkan Industri Otomotif di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 30/07/2021, 14:34 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terus berupaya mendorong eksistensi industri otomotif nasional dalam menopang pemulihan ekonomi di dalam negeri usai terdampak pandemi Covid-19.

Hal tersebut dilakukan lewat berjalannya produksi dan kegiatan pendukung sesuai ijin yang diperoleh dari pemerintah Ri, seraya menjalankan protokol kesehatan ketat.

"Mengingat, TMMIN menjadi salah satu pelaku industri otomotif yang masuk kategori esensial, kritikal, dan berorientasi ekspor," kata Direktur Coorporate Affairs TMMIN Bob Azam dalam keterangannya, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Begini Cara Mengemudi Mobil Supaya Irit Bahan Bakar

Ekspor Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)dok TMMIN Ekspor Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian RI, Eko SA Cahyanto melakukan peninjauan langsung pelaksanaan izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI) di pabrik Karawang 3 TMMIN, Jawa Barat.

Ia didampingi Wakil Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto, Bob Azam, dan Direktur Manufacturing TMMIN I Nyoman Winaya. Secara umum, tidak banyak hal yang menjadi catatan dalam proses manufaktur di Toyota Indonesia.

Adapun untuk hasil ekspor mobil utuh atau completely built-up (CBU) selama enam bulan pertama tahun ini tercatat tengah bergerak positif 39,6 persen secara tahunan atau menjadi 146.985 unit.

Capaian ekspor paruh pertama tahun ini bahkan sudah lebih baik dengan kinerja sebelum pandemi atau semester I/2019. Apabila dibandingkan dengan enam bulan pertama 2019, ekspor tumbuh 6,7 persen.

Baca juga: Pentingnya Masa Transisi Era Elektrifikasi Kendaraan Bermotor

Petugas memeriksa mobil Toyota Fortuner produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang akan diekspor melalui dermaga Car Terminal,  Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Petugas memeriksa mobil Toyota Fortuner produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang akan diekspor melalui dermaga Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (10/6/2015). Mobil-mobil ini akan diekspor ke sejumlah negara, antara lain di Timur Tengah.

Pada periode yang sama, pengiriman mobil secara terurai atau completely knock down (CKD) naik 135,2 persen secara tahunan atau menjadi 52.816 unit.

Namun, pengiriman mobil CKD bila dibandingkan dengan tahun sebelum pandemi Covid-19 masih mengalami kontraksi 79,9 persen, yang mana CKD pada semester I/2019 mencapai 262.804 unit

Adapun ekspor CBU dari Toyota sendiri pada kuartal I/2021 berkontribusi hingga 62 persen terhadap total ekspor otomotif nasional Indonesia. Hal tersebut diperoleh dari sejumlah model, yaitu sport utility vehicle (SUV), multipurpose vehicle (MPV), serta sedan.

Secara terperinci, kinerja ekspor mobil utuh bermerek Toyota pada kuartal I adalah Rush 11.600 unit, Vios 8.800 unit, dan Fortuner 7.300 unit. Kemudian, Kijang Innova, Avanza, Agya, Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace dengan sumbangan 21.500 unit.

Selain itu, Toyota Indonesia juga mengirimkan kendaraan CKD hingga 16.750 unit dalam kurun waktu yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau