JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas dialami mantan bos Garansindo Distributor Indonesia (GDI) Muhammad Al Abdullah atau akrab Memet mengalami kecelakaan saat berkendara bersama Jeep Cherokee 3.6L di Tol Kanci, Jawa Barat pada Kamis (15/7/2021) lalu.
Dalam kecelakaan tersebut, ketika mobil menghantam truk di jalur terkait fitur keselamatan SUV asal Amerika Serikat itu tidak berkerja, termasuk kantung udara atau airbag.
Memet mengatakan, airbags di mobilnya tidak keluar untuk melindungi saat terjadi benturan sebagaimana mestinya. Hal ini lantas diperkuat dengan foto yang dibagikannya, di mana tak ada kantung udara yang keluar meski bagian depan mobil sudah hancur.
Baca juga: Kecelakaan Fatal, Mantan Bos Jeep Indonesia Tuntut Prinsipal Fiat Chrysler
Padahal sejatinya, airbag berfungsi sebagai sistem penahan tambahan terhadap benturan. Fitur ini mengembang sesaat setelah sensor pada mobil mendeteksi benturan pada kendaraan.
Untung saja, ia mengaku tidak mengalami cedera serius akibat dari kecelakaan itu. Tetapi pertanyaan muncul, apakah benar airbag bisa tidak mengembang?
Menanggapi hal ini , Dealer technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, tidak semua tabrakan atau benturan yang terjadi bisa membuat airbag mengembang.
Menurutnya, airbag hanya akan bisa mengembang ketika sensor yang ada pada bagian depan terbaca oleh Electronic Control Unit (ECU). Sehingga meskipun mobil yang dikemudikan mengalami kecelakaan atau benturan parah tidak menjamin airbag bisa mengembang.
"ECU akan membaca dari sensor, apakah bisa mengembangkan airbag atau tidak karena banyak faktor pendukungnya," katanya, saat dihubungi Senin (19/7/2021).
Baca juga: Toyota Ingatkan Lagi Penggantian Inflator Airbag, Ini Daftarnya
Salah satu yang menyebabkan airbag mengembang adalah ketika mobil menabrak benda yang diam tepat di bagian depan. Selain sensor bagian depan, airbag juga mengembang saat terjadi benturan sekitar 30 derajat pada bagian pinggir depan mobil, kanan dan kiri.
“Saat terjadi kecelakaan di sisi depan, dengan kecepatan tertentu, airbag akan mengembang 0,03 detik, dan kemudian deflate dalam waktu 0,1 detik,” ucap Didi.
Hal serupa juga dikatakan Aftersales Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara dalam kesempatan terpisah. Adapun airbag bisa tak mengembang bila benturan terjadi dari belakang, kendaraan menabrak objek lebih tinggi, dan benturan menyudut.
"Tapi bila benturannya begitu keras dan tidak mengembang, itu harus dilakukan investigasi yang lebih dalam. Banyak faktor yang bisa jadi penyebabnya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.