Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Deteksi Kerusakan Motor Injeksi Lebih Mudah Dibanding Karburator?

Kompas.com - 28/05/2021, 15:12 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem injeksi merupakan sistem pembakaran yang hampir diterapkan oleh semua produk sepeda motor terbaru.

Selain lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, penggunaan injeksi ternyata juga menjadi keuntungan tersendiri bagi para mekanik.

Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere, Ribut Wahyudi mengatakan, mendeteksi kerusakan pada motor injeksi lebih mudah dibanding motor karburator.

Baca juga: Biker Harus Tahu, Ini Pemicu Sepeda Motor Boros Bensin

Sebab, penyetelan pada injeksi sudah diriset dengan mengandalkan komputerisasi. Hal itu berbeda dengan karburator yang penyetelannya masih mengandalkan cara manual dan sangat bergantung dari sang mekanik.

Karburator setting-nya manual berdasarkan feeling dengan putaran mesin tertentu. Kalau injeksi sudah diriset. Kalau ada kerusakan maka indikatornya akan menyala. Sehingga lebih detail kerusakannya di mana kita bisa langsung tahu,” ujar Ribut saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/5/2021).

Suzuki DR 200 S menggunakan karburator dan menganut Euro II.Istimewa Suzuki DR 200 S menggunakan karburator dan menganut Euro II.

Berdasarkan pengalaman, Ribut mengtakan untuk memperbaiki motor injeksi rata-rata menghabiskan waktu 25 menit. Di sisi lain jika tingkat kerusakannya sama, perbaikan kerusakan pada motor karburator bisa memakan waktu 30-45 menit.

“Sistem karburator, kalau feeling saat setting-nya bagus sebenarnya bisa cepat. Tetapi kalau feeling setting si mekaniknya tidak kuat bisa 30-40 menit,” kata dia.

Baca juga: Daftar 10 Mobil JDM Paling Buas yang Pernah Diproduksi

Menurutnya, untuk ukuran mekanik yang minim pengalaman, motor dengan sistem injeksi akan bisa dengan cepat teratasi.

“Kalau karburator, ketemu dengan orang yang masih awam bongkar motor, pasti bermasalah,” ucap Ribut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com