Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaksa Menyetir Saat Mengantuk, Mobil Masuk Sungai

Kompas.com - 15/05/2021, 10:42 WIB
M. Adika Faris Ihsan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Salah satu pantangan utama saat sedang berkendara adalah menahan rasa kantuk. Kondisi mengantuk saat mengemudi mutlak berbahaya.

Ini karena dalam berkendara dibutuhkan konsentrasi penuh. Kehilangan konsentrasi sepersekian detik saja berisiko fatal mencelakakan diri sendiri maupun pengguna jalan lain.

Belum lama ini beredar di media sosial unggahan video yang memperlihatkan mobil nyemplung ke sungai. Menurut keterangan akun Instagram @infokejadiansemarang yang menggunggah video tersebut, Jumat (14/5/2021), kejadian itu disebabkan karena sopir yang mengantuk.

Baca juga: Jangan Pakai Parfum Mobil yang Menempel di Kisi-kisi AC, Ini Alasannya

Jusri Pulubuhu selaku Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, berkendara sambil menahan kantuk sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Kejadian Semarang (@infokejadiansemarang)

Meski ada beberapa trik untuk menahan rasa kantuk saat sedang berkendara, hal tersebut tidak banyak membantu. Solusi ketika merasa mengantuk saat berkendara hanya satu, yaitu tidur atau istirahat.

“Apabila sudah tidak kuat, lebih baik cari tempat yang benar-benar aman dan tidur, kemudian setelah segar diperbolehkan melanjutkan perjalanan lagi,” ujar Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Benarkah Panaskan Mesin Mobil Matik Posisi Tuas di P Bisa Merusak Transmisi?

Selain itu, pengendara perlu juga memahami akan fenomena microsleep. Fenomena ini adalah kondisi di mana badan tertidur sesaat. Meski hanya beberapa detik, microsleep saat sedang berkendara sangat berbahaya.

Dalam kondisi microsleep, tubuh tidak sadarkan diri selama sepersekian detik. Rentang waktu yang pendek tersebut sudah sangat cukup untuk menciptakan peluang terjadinya kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com