JAKARTA, KOMPAS.com - Libur lebaran tahun ini agaknya akan sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab, pemerintah secara resmi melarang aktivitas mobilitas guna menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.
Aparat kepolisian pun sudah menerapkan sistem penyekatan yang ketat melalui pembentukan 381 titik pos penyekatan, disertai cek poin berlapis serta rekayasa lalu lintas.
Bagi pemilik mobil yang tidak memiliki agenda keluar rumah, ada baiknya memanfaatkan liburan untuk melakukan perawatan pada mobil. Salah satu cara yang termudah adalah mengecek takaran oli mesin.
Baca juga: Kenali Penyebab Bercak Karat pada Piringan Cakram
Dikatakan Anjar Rosjadi, Service Part Divison Head Astra Daihatsu Motor (ADM), kekurangan oli bisa berakibat fatal bagi mesin mobil. Apalagi jika ternyata tedapat kebocoran di bagian-bagian tertentu.
"Pemilik mobil tidak perlu mendatangkan mekanik atau pergi ke bengkel bila untuk memeriksa kadar volume oli pada mesin, cukup manfaatkan tongkat pengukur atau dipstick," katanya kepada Kompas.com.
Ia mengatakan, untuk melihat takaran oli terkini pemilik cukup lihat level ketinggiannya dari dipstick.
Keberadaannya bisa ditemui saat buka kap mesin yang biasa menempel di samping atas mesin yang bisa dibuka tutup.
"Setelah mencabut dipstick, biasanya ada tanda F dan E pada ujung yang memiliki arti full dan empty. Saat pertama mencabut, pemilik mobil disarankan untuk membersihkan lebih dulu ujung dipstick lalu celupkan kembali ke dalam mesin," kata Anjar.
Setelah itu cabut kembali, dan lihat di antara tanda F dan E tadi untuk mengetahui ketinggian olinya.
Baca juga: Antisipasi Arus Balik Mudik, Polisi Siapkan Berbagai Rekayasa
"Untuk mendapatkan takaran yang lebih persisi, baiknya mobil diparkir dalam kondisi yang rata. Saat akan memeriksa, disarankan juga mesin dalam kondisi dingin dan tidak dalam keadaan menyala," ujar Anjar.
Bila berada di posisi antar F dan E, lanjut dia, kondisi volume oli dalam mesin masih normal. Tapi kalau adanya di bawah E itu tandanya kapasitas oli sudah berkurang.
"Kekurangan oli bisa berakibat fatal bagi mesin mobil. Dalam kondisi berkurangnya oli, pemilik mobil juga tidak disarankan untuk langsung menambah sendiri, karena perlu analisa lebih lanjut mengenai penyebab oli berkurang," kata Anjar.
Menurut Anjar, oli bisa saja berkurang karena penguapan meski jarak servis berkala masih jauh, apalagi buat mobil yang aktif. Tapi tak ditampik pula bahwa adanya kebocoran bisa menjadi penyebab lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.