Upaya Bosch Mengubah Bengkel Tradisional Jadi Modern

JAKARTA, KOMPAS.com – Bengkel mobil seiring berjalannya waktu dituntut untuk mengikuti zaman. Jika ada bengkel yang pelayanannya lama, pelanggan menjadi malas dan tidak mau datang lagi ke tempat tersebut.

Bosch melalui divisi Automotive Aftermarket menawarkan Bosch Module yang bisa memperkuat layanan bengkel tradisional dan membantu pemilik mobil mendapatkan pelayanan berbasis digital dan efisien.

“Bosch Module mentransformasi bengkel konvensional menjadi bengkel digital berbasis cloud. Selain itu juga mencakup platform Workshop Management System (WSMS) yang menyediakan rekam jejak kendaraan,” kata Dedy Ismanto, Channel Manager Automotive Aftermarket Division, Bosch di Indonesia.

Baca juga: PO Bagong Tambah Armada Bus Mesin Belakang, Pakai Bodi Avante

abe Bosch Module

Solusi satu atap yang ditawarkan bengkel Bosch Module diklaim bisa meningkatkan efisiensi waktu service. Dengan kualitas pekerjaan bengkel yang terjaga, pemilik mobil lebih merasa puas dan bersedia kembali untuk menjadi pelanggan tetap dan kredibilitas bengkel pun semakin kuat.

Dengan WSMS, pelanggan bisa tahu detail pekerjaan yang dilakukan bengkel lewat WhatsApp dan email. Selain itu juga ada pengingat kepada pelanggan untuk melakukan servis berkala selanjutnya.

Diperkenalkan akhir 2020 lalu, Bosch telah berhasil memperluas kemitraan dengan bengkel-bengkel konvensional untuk mengoptimalkan layanan perawatan kendaraan pelanggan.

Baca juga: Kendaraan Pemudik yang Masuk Klaten Akan Disuruh Putar Balik

abe Bosch Module

Saat ini, empat bengkel di Jabodetabek telah resmi mengimplementasikan Bosch Module, dan 20 lainnya yang berlokasi di berbagai kota di Indonesia sedang dalam proses peralihan.

Pelanggan dapat langsung mengenali sebuah bengkel independen yang sudah mengaplikasikan Bosch Module dan merupakan bagian dari jaringan Bosch. Elemen branding seperti signage, seragam teknisi, dan banner khusus dari Bosch dapat menjadi ciri sebuah bengkel dengan sistem Bosch Module.