JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka kegiatan Melihat Harapan Bike sebagai rangkain ulang tahun ke-25 Kompas.com yang diperingati sepanjang tahun dan kegiatan lainnya, kami bertiga menuju Semarang dan Blora, Jawa Tengah.
Kegiatan penyaluran bantuan pembaca Kompas.com berupa buku-buku untuk perpustakaan, paket wifi gratis setahun, ribuan paket pangan dan alat kesehatan sudah ditetapkan yaitu 3-5 April 2021. Tanggal itu adalah libur panjang akhir pekan karena rangkaian Paskah.
Kami berangkat dari Jakarta, tepatnya pinggirannya yaitu Bumi Serpong Damai (BSD), Jumat (3/4/2021) pukul 09.00. BMW X5 xDrive40i xLine warna hitam edisi terbaru tahun 2021siap digunakan.
Atas pertimbangan situasi pandemi dan perjalanan sebulan sebelumnya di jalur yang sama dengan BMW X3, kami yakin perjalanan menuju Semarang tidak akan lebih dari lima jam saja.
Berdasar keyakinan ini, sebelum berangkat, masing-masing dari kami masih sempat bersepeda dan cari sarapan. Gocapan istilahnya, singkatan dari gowes cari sarapan. Pukul 08.45, kami janji berjumpa di titik berangkat dan terlaksana.
Mengingat kami hanya bertiga, baris ketiga BMW X5 tidak kami fungsikan untuk penumpang. Secara elektrik, dua bangku paling belakang saya benamkan. Perlanah, ruang bagasi terasa lapang karena panjang dan lebarnya.
Tiga sepeda lipat kami tata bersama perlengkapan sepedanya. Tiga koper dan tas kerja kami atur posisinya di bagasi yang sama.
Sambil menutup bagasi, saya membayangkan akan ada banyak oleh-oleh dari Semarang dan Blora yang bisa dibawa di ruang bagasi yang masih lega.
Tepat pukul 09.00 kami berangkat. Sebelum memulai perjalanan menuju Semarang yang berjarak sekitar 465 kilometer, kami cek kondisi lalu lintas yang akan kami lintasi.
Peta jalan di Google menunjukkan merah di beberapa titik. Waktu tempuh yang kami perkirakan sekitar lima jam ternyata meleset. Kami terbelalak karena waktu tempuh yang diperkirakan adalah delapan jam.
Tanpa ragu, meskipun membayangkan macet, kami berangkat. Memasuki ruas tol BSD sebagai titik berangkat, kami uji respons BMW X5 untuk mencapai titik kecepatan 100 kilometer per jam. Tak kurang dari tujuh detik, kecepatan bisa melampaui 100 kpj.
Sungguh bertenaga dan cepat responsnya. Padahal, kami masih menggunakan mode comfort. Kami coba mode sport, responsnya lebih cepat lagi. Saat pedal gas diinjak, badan seperti ditarik ke belakang.
Kendaraan antre memanjang dan juga melebar karena semua ruas jalan lantas penuh. Tol Layang Cikampek ditutup petugas saat kami hendak melaluinya pukul 10.00. Apa boleh buat.