Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMI dan PPMKI akan Bangun Museum Mobil Klasik di Kota Tua

Kompas.com - 09/04/2021, 19:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengajak Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) bergotong royong bersama IMI membangun museum mobil klasik.

Pembangunan museum mobil klasik ini nantinya akan bekerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat memanfaatkan lahan di daerah Jatinangor, Bandung.

Baca juga: Soal Pembatasan Usia Mobil Tua di DKI Jakarta, PPMKI Minta Solusi

Selain itu, memanfaatkan juga pengembangan kawasan Kota Tua, DKI Jakarta, yang bekerjasama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

IMI dan PPMKI akan bangun museum mobil klasikDok. IMI IMI dan PPMKI akan bangun museum mobil klasik

"Jumlah anggota PPMKI tercatat mencapai seribu orang lebih, dengan koleksi mobil klasik mencapai 8 ribu unit. Di antaranya terdapat 23 mobil kepresidenan yang pernah dipakai Presiden Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, dan lainnya," ujar pria yang akrab disapa Bamsoet, dalam keterangan resminya.

Bamsoet menambahkan, keberadaan museum mobil klasik bisa dimanfaatkan anggota PPMKI menitipkan mobil klasik miliknya untuk dirawat dan dipajang di dalam museum. Sebab, tidak semua anggota memiliki lahan parkir yang memadai di kediamannya.

Baca juga: PPMKI Nilai Wacana Pembatasan Mobil 10 Tahun ke Atas Salah Alamat

"Selain menjadi tujuan wisata otomotif yang menghasilkan nilai ekonomi, sekaligus menjadi wadah edukasi bagi masyarakat," kata Bamsoet.

Ketua Umum PPMKI Ronny Arifudin, mengatakan, usulan lokasi yang sangat bagus adalah di Kota Tua, di gedung-gedung tua yang tidak atau belum terpakai untuk dijadiakan museum tersebut.

"Semoga wacana atau usulan museum mobil klasik ini bisa terlaksana dan menarik buat turis domestik dan mancanegara," kata Ronny, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau