JAKARTA, KOMPAS.com – Selain mengembangkan mobil listrik, secara paralel Toyota sudah lebih dahulu punya teknologi mobil berbahan bakar hidrogen atau fuel cell. Salah satunya lewat Toyota Mirai yang sudah dipasarkan di Jepang dan Amerika dalam tujuh tahun terakhir.
Mirai merupakan kendaraan hidrogen produksi massal pertama yang memiliki emisi CO2 nol, tanpa perlu mengisi ulang baterai. Sekali tangki hidrogen terisi penuh mampu melaju hingga 650 km layaknya mobil konvensional.
Selain itu, karena menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar, maka teknologi ini juga menepis stigma "well to wheel" yang melekat pada teknologi mobil listrik murni alias battery electric vehicle (BEV). Pasalnya, daya yang dikonsumsi mobil listrik, tetap memanfaatkan pembangkit yang mengonsumsi batu bara sehingga tetap mengandung polusi tidak langsung.
Dilansir dari Carscoops, Toyota memandang mobil berbahan bakar hidrogen akan memiliki peran penting dalam mewujudkan rencana zero emission pada 2050.
Baca juga: Polisi Akui Razia Knalpot Bising Berdasarkan Suara Tidak Berlaku
Demi meningkatkan penetrasi di segmen mobil ramah lingkungan, Toyota juga mulai mengembangkan infrastruktur mobil hidrogen dengan mendirikan pusat produksi dan pengisian bahan bakar di Australia, tepatnya di Altona sebelah barat Melbourne.
Dipilihnya Australia bukan tanpa alasan. Negeri Kangguru dinilai masih terbatas dalam hal infrastruktur mobil ramah lingkungan. Apalagi Toyota juga punya rencana jangka panjang untuk mengenalkan mobil hidrogen baru untuk konsumen lokal.
Matthew Callahor, CEO Toyota Australia, mengatakan, fasilitas baru tersebut akan menghasilkan 80 kg hidrogen per hari.
Baca juga: Cara Lebih Aman Berkendara Melintasi Jalan Beton
Nantinya, hidrogen tersebut akan disimpan di bank tabung penyimpanan pada tekanan sedang dan tinggi untuk mengisi bahan bakar sel forklift yang digunakan oleh Toyota.
“Secara global, Toyota berkomitmen untuk mencapai nol CO2 dari kendaraan dan pabriknya di bawah Toyota Environmental Challenge 2050 dan fasilitas pengisian bahan bakar hidrogen kami di sini,” ujar Callahor, dikutip dari Carscoops (5/4/2021).
Untuk diketahui, dalam penggunaan bahan bakar hidrogen, mobil tidak mengeluarkan emisi gas buang yang menghasilkan polusi udara.
Sebab berdasarkan cara kerjanya, hidrogen yang terpakai akan menghasilkan uap air, bukan lagi CO2 seperti kendaraan yang menggunakan mesin bakar internal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.