Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Jalanan Berkelok Bukan Sirkuit Dadakan

Kompas.com - 05/04/2021, 17:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan raya diperuntukkan buat semua orang. Tapi tak sedikit yang menggunakannya justru sebagai sirkuit dadakan untuk balapan liar.

Caranya pun berbagai macam, ada yang adu kebut lurus dan buat cornering. Tak jarang jalan berkelok dijadikan tempat untuk adu keterampilan menikung miring seperti di sirkuit.

Baca juga: Polisi Izinkan Motor Pakai Knalpot Aftermarket Asal Lolos Uji Tipe

Seperti video yang diunggah akun Agoez Banz, terlihat motor-motor dalam kecepatan kencang melaju di tikungan. Minim pengaman dan ada yang terjatuh.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Agoez Bandz Official (@agoez_bandz4)

Dalam kondisi seperti itu, pengendara tidak hanya membahayakan dirinya sendiri karena tidak memakai safety gear, tapi juga orang lain di belakangnya dan dari jalur berseberangan.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, kebut-kebutan di jalan raya sangat berisiko. Meskipun kondisinya lengang atau minim lalu lintas.

“Berbahaya sekali, karena saat kita ngebut bisa meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas,” katanya saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Cara Lebih Aman Berkendara Melintasi Jalan Beton

Saat menikung, sepeda motor terasa sangat stabil berkat setelan suspensi yang pas.JR for KompasOtomotif Saat menikung, sepeda motor terasa sangat stabil berkat setelan suspensi yang pas.

Head of Safety Riding Wahana main dealer motor Honda Jakarta-Tangerang, Agus Sani, mengatakan, masih banyak pengendara yang menyepelekan cara saat akan berbelok.

“Jka ingin belok nyalakan lampu sein ke arah yang dituju. Perhatikan kendaraan di sekitar melalui spion, kemudian menoleh untuk cek blind spot, usahakan untuk tidak terlalu mepet dengan kendaraan lain,” kata Agus.

Pengendara motor tidak bisa asal ngebut. Batas kecepatan kendaraan sudah diatur oleh UU no 22 tahun 2009, Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Pasal 21.

Yamaha Mio Z semakin stabil saat dipakai menikung dengan kecepatan tinggi.Istimewa Yamaha Mio Z semakin stabil saat dipakai menikung dengan kecepatan tinggi.

Setiap jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara nasional. Namun juga tergantung dari di kawasannya.

Selain mengatur mengenai batas kecepatan, pada UU no 22 tahun 2009 LLAJ juga mengatur mengenai perilaku ugal-ugalan yaitu balapan dengan mobil atau motor lain di jalan raya.

Aturan tersebut tertuang dalam Pasal 115, yang berbunyi:

Pengemudi Kendaraan Bermotor di Jalan dilarang:
a. Mengemudikan kendaraan melebihi batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21; dan / atau
b. Berbalapan dengan kendaraan bermotor lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau