Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Kaprah soal Pemilihan Ban Truk, Jangan Justru Malah Rugi

Kompas.com - 22/03/2021, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBan merupakan komponen vital yang termasuk dalam perhitungan biaya operasional kendaraan niaga. Ban yang awet tentunya bisa menghemat biaya operasional kendaraan.

Pengusaha truk sendiri kerap meningkatkan ukuran bannya agar bisa mengangkut beban yang lebih berat. Namun ada beberapa anggapan yang salah ketika memilih ban dengan ukuran yang lebih besar.

Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, anggapan sebuah ban memiliki ply rating yang lebih tinggi lebih kuat dibanding dengan ply rating lebih rendah itu salah.

Baca juga: Selama Pandemi Banyak Orang Jual Mobil, Innova Paling Dicari

tapak ban busOmbro tapak ban bus

“Anggapan tadi tidak benar, karena kekuatan daya muat sebuah ban tidak semata-mata hanya tergantung pada jumlah ply rating-nya saja,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (21/3/2021).

Bambang menjelaskan, masih ada komponen lain yang menentukan kuat dan lemahnya sebuah ban. Misalnya kualitas compound, bahan kimia pendukungnya, bahkan kualitas dan teknologi dari kawat baja yang menjadi konstruksi ban.

“Misalnya ada dua ban dengan ukuran yang sama, satu ban memiliki 18 ply rating dan satu lagi 16 ply rating. Tidak lantas secara otomatis ban dengan 18 ply rating lebih unggul daya muatnya dibanding 16 ply rating,” kata Bambang.

Baca juga: Bocor, Ini Tampang Hyundai Staria MPV Mewah Pesaing Alphard

Begitu pula ada salah kaprah soal model telapak ban yang digunakan. Ada anggapan ban dengan pola telapak halus lebih cocok untuk ban setir sedangkan yang berpenampilan kasar lebih cocok digunakan untuk menopang beban lebih berat dan dipasang di bagian belakang, ini jelas keliru.

“Daya muat sebuah ban hanya tergantung pada angka yang tertera pada load index-nya saja. Bukan pada tampilan telapak maupun tulisan yang lain,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com