Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Stut, Begini Cara Benar Derek Motor yang Mogok

Kompas.com - 24/03/2021, 12:41 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Motor yang mogok dan butuh untuk dibawa ke bengkel, biasanya dibawa dengan cara stut atau didorong dari belakang dengan menggunakan motor. Perlu diketahui, bahwa cara tersebut sebenarnya salah dan berbahaya.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani, mengatakan, jika bicara dari sisi safety riding memang tindakan stut motor seperti itu bisa saja membahayakan keduanya.

Sebab, akan hilangnya keseimbangan baik saat posisi mendorong atau pun sedang didorong.

Baca juga: Begini Menangani Motor yang Mogok Usai Terjang Banjir

"Lebih baik jika motor mogok memang harus ditarik dari depan, bukan didorong dari arah samping. Apalagi jika si pengendara belum terlalu mahir, maka bisa berbahaya," ujar Agus, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Ilustrasi dorong motor dengan kakikharis27.wordpress.com Ilustrasi dorong motor dengan kaki

Agus menambahkan, untuk menarik motor sebaiknya tali yang digunakan juga jangan sembarang. Jadi, gunakan tali pengikat khusus derek.

"Biasanya, yang dilakukan oleh tim Help dari Wahana Honda, tali pengikat dikaitkan ke bagian rangka pelat nomor dengan alat khusus. Namun, jika pengendara lain mungkin bisa dikaitkan di bagian kepala motor mengikat ke arah setang agar lebih kuat," kata Agus.

Baca juga: Motor Mogok Karena Banjir, Ini Langkah Pertama yang Harus Dilakukan

Menurut Agus, yang terpenting adalah ketika motor ditarik jangan sampai membuat motor menjadi sulit berbelok agar tetap aman. Lalu, jarak antara motor jangan terlalu dekat dan terlalu jauh.

"Cukup 2 meter dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam. Agar tetap aman dalam melakukan pengereman," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com