JAKARTA, KOMPAS.com – Kebakaran bus memang kerap terjadi di Indonesia. Selain karena korsleting di bagian kelistrikan, kebakaran pada bus juga kerap terjadi di bagian ruang mesin.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, pernah ada kejadian bus PO Rosalia Indah yang terbakar di ruang mesin dan sulit untuk dipadamkan.
“Kap mesinnya enggak bisa dibuka karena panas, sehingga api sulit untuk dipadamkan,” ucap Wildan dalam acara Accident Review Forum “Keselamatan Kelistrikan Mobil Bus” pada hari Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Begini Ciri-ciri Kerusakan Fuel Pump pada Toyota Avanza
Terkait kebakaran di ruang mesin, Wildan mengatakan, karoseri pembuat bus harus memikirkan, bagaimana cara membuka kap mesin saat terjadi kebakaran. Karena menyemprot dari luar tidak akan mematikan api di ruang mesin.
Export Manager karoseri Laksana Werry Yulianto mengatakan, biasanya ATPM pembuat sasis bus sudah menyiapkan pemadam api khusus untuk ruang mesin.
“Setahu saya yang ada itu untuk chassis premium seperti model Scania atau Mercedes Benz, namanya fire suppression system,” ucap Werry kepada Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).
Baca juga: Imbas PPnBM, Daihatsu Banjir SPK Terios dan Xenia
Untuk sasis yang memakainya, Werry mengatakan kalau sistem ini baru ada di kelas sasis dengan GVW 18 ton dan sasis tronton atau triple axle. Contohnya seperti di bus TransJakarta yang sudah memakainya.
“Intinya sistem ini jika sensornya terkena panas berlebih atau api, akan ke-trigger untuk bekerja dan melepaskan zat kimia untuk memadamkan api,” kata Werry.
Sedangkan untuk sasis lainnya, belum terpasang sistem seperti ini dan hanya disediakan APAR. Kemudian soal sistem pembuka kap mesin otomatis yang bisa digunakan saat darurat, Laksana masih belum ke arah sana.
“Kalau untuk bagasi bawah penumpang, sudah pernah bikin yang bisa buka tutup dikontrol dari pengemudi, seingat saya punya Damri. Namun untuk pintu mesin, sepertinya belum ada ke arah sana,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.