Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tesla, Mobil Listrik Asal AS dengan Jeroan Buatan Taiwan

Kompas.com - 20/03/2021, 13:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Indonesia, umtuk saat ini Tesla jadi mobil listrik yang paling canggih. Meski perusahaannya berasal dari Amerika Serikat, tapi ternyata sebagian besar komponennya justru didatangkan dari Taiwan.

Taiwan memang terkenal di dunia dengan industri elektronik, industri teknologi tinggi, dan industri mesin selama bertahun-tahun. Taiwan memiliki banyak tenaga ahli di bidang perangkat lunak dan perangkat keras.

Baca juga: Luhut Pastikan Proses Investasi dengan Tesla Masih Berjalan

Menurut statistik media Taiwan, 75 persen dari pemasok suku cadang mobil listrik Tesla adalah perusahaan Taiwan. Misalnya, Fukuta Taiwan, yang memproduksi motor penggerak (dinamo) Tesla.

Korlantas pakai Tesla Model 3 Korlantas pakai Tesla Model 3

Perusahaan Taiwan lainnya adalah Petrokimia Chang Chun (Chang Chun Petrochemical) yang dapat memproduksi foil tembaga untuk elektroda negatif baterai lithium.

Sebab, hanya sedikit sekali perusahaan yang dapat memproduksi foil tembaga khusus yang ketebalannya hanya 5 mikron, lebih tipis dari rambut.

Maka itu, tembaga foil menjadi komponen vital dari aki mobil Tesla. Selain itu, ada banyak perusahaan Taiwan berkualitas tinggi yang telah memasuki rantai pasokan komponen Tesla.

Taiwan rajai industri mobil listrikDok. Pixabay.com Taiwan rajai industri mobil listrik

Mengutip keterangan tertulis dari Taipei Economic and Trade Office (TETO), Jumat (19/3/2021), menyebutkan bahwa Tesla tidak akan ada jika tanpa Taiwan.

Banyak perusahaan Taiwan telah menjadi mitra yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan mobil listrik utama dunia.

Menurut statistik media, setidaknya ada 800 perusahaan besar dan kecil di Taiwan yang menyediakan berbagai perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi yang dibutuhkan oleh produsen mobil listrik utama dunia.

Baca juga: Hyundai Klaim Sudah Menguasai Pasar Mobil Listrik di Indonesia

Misalnya, Calin Technology Taiwan menerapkan teknologi LiDAR, yang digunakan untuk memandu rudal jelajah, ke mobil listrik. Sehingga mobil listrik dapat mendeteksi kondisi 200 meter di depannya secara akurat.

Hiwin Technologies Taiwan telah mengembangkan sistem kemudi presisi digital yang diperlukan untuk mobil listrik, dan kualitasnya bahkan melebihi produk Jerman dan Jepang.

Phihong Technology Taiwan juga bekerja sama dengan Audi Motors Jerman dan menjadi perusahaan pertama di Asia yang membangun stasiun pengisian daya 360 kilowatt, yang dapat mengisi daya mobil listrik dengan cepat dan cukup pengisian 10 menit telah dapat menempuh jarak 600 km.

Taiwan rajai industri mobil listrikDok. Pixabay.com Taiwan rajai industri mobil listrik

"Masing-masing dari 800 perusahaan Taiwan ini memiliki teknologi unik, yang membuat pabrik mobil besar di seluruh dunia memilih untuk bekerja sama dengan Taiwan. Sederhananya, perusahaan Taiwan dapat memproduksi dan menyediakan berbagai teknologi dan suku cadang untuk mobil listrik, dari perangkat lunak hingga perangkat keras," jelas TETO.

TETO juga menyebutkan bahwa Taiwan juga memiliki inovasi yang mengagumkan, yaitu menciptakan semacam "Android" untuk industri mobil listrik. Produsen produk ITC terbesar di dunia- Foxconn/Hon Hai Taiwan juga ingin mentransplantasikan konsep ini ke mobil listrik.

Tahun lalu, Foxconn secara resmi mendirikan Aliansi Mobil Listrik MIH, menciptakan platform mobil listrik MIH, dan mengundang semua pelaku industri yang berminat di seluruh dunia untuk bergabung dengan aliansi tersebut, dan setiap saat dapat menyediakan perangkat lunak, perangkat keras, dan teknologi yang diperlukan untuk platform mobil listrik.

Baca juga: Tesla Tidak Batal Investasi di Indonesia, tetapi Bukan Bikin Pabrik Mobil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com