JAKARTA, KOMPAS.com – Truk merupakan kendaraan yang berfungsi untuk membawa beban berat di bagian belakang. Untuk membawa beban yang cukup besar, bisa menggunakan truk tronton atau memiliki tiga sumbu roda.
Truk tronton sendiri memiliki beberapa pilihan penggerak, mulai dari 6x2 (roda tengah sebagai penggerak), 6x4 (dua sumbu roda belakang sebagai penggerak), dan 6x6 (semua roda) menjadi penggerak.
Truk tronton model 6x2 ternyata kurang cocok ketika digunakan di daerah dengan jalan yang menanjak lalu belok seperti Sitinjau Lauik dan lainnya. Pasalnya, roda penggerak ada di tengah, truk rawan selip dan akhirnya gagal menanjak.
Baca juga: Insentif Pajak Plus Diskon, Harga Toyota Vios Lebih Murah Rp 75 Juta
View this post on Instagram
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, truk dengan penggerak 6x2 akan selip karena jalan tidak rata yang terbentuk pada suatu jalan gabungan tanjakan dan tikungan.
“Saya menyarankan agar menggunakan tronton 6x4. Karena hampir semua medan di wilayah Indonesia ini akan membentik gabungan antara alinyemen vertikal dan horizontal. Sebagian besar juga permukaannya tidak rata,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Minggu (7/3/2021).
Ketika truk berpenggerak 6x2 ini melewati tanjakan seperti di Sitinjau Lauik, roda penggerak yang ada di tengah bisa menggantung, sehingga selip. Sedangkan roda paling belakang hanya bertugas sebagai penopang saja, jadi tidak ada daya dorongnya.
Baca juga: Tilang Elektronik Bekasi, Ini Pelanggaran yang Diincar dan Posisi Kameranya
“Memakai truk tronton 6x4 juga membuat pengemudi tidak kesulitan dan mengambil tindakan yang gegabah, yang bisa menimbulkan bahaya lain yakni rem blong,” kata Wildan.
Wildan menjelaskan, truk yang masih mengandalkan sistem pengereman Air Over Hydraulic (AOH) lebih berisiko blong saat truk mengalami selip di tanjakan. Hal ini dikarenakan rem tangan di truk dengan AOH hanya didesain untuk bidang datar.
“Penguncian rem tangan tipe AOH bukan di roda, melainkan pada propeller shaft, jadi tidak mampu menahan gaya turun,” ucapnya.
Berbeda jika truk sudah menggunakan tipe Full Air Brake (FAB), maka rem tangannya akan mengunci roda pada sumbu depan dan tengah, sehingga lebih aman ketika digunakan di jalan menanjak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.