JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah telah memastikan pembelian mobil baru yang sesuai kriteria akan dibebaskan dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), khususnya pada tahap pertama relaksasi yang berlangsung tiga bulan.
Meski begitu, adanya diskon pajak ternyata tidak serta merta membuat penjualan bisa meningkat drastis.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, mengatakan, masih butuh waktu mengembalikan penjualan mobil ke titik normal sekitar 1 juta unit per tahun.
Baca juga: MPV Murah Januari 2021 Meredup, Penjualan Avanza Anjlok Livina Nol
“Gaikindo prediksi tahun ini 750.000 unit, saya kira kembali ke sebelum pandemi tahun ini masih sulit,” ujar Billy, saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/2/2021).
“Kalau kami compare tahun lalu dengan Maret 2020 dan Maret 2019, penjualan selama pandemi itu baru setengahnya. Apakah bisa kembali ke masa itu, kami butuh persiapan untuk menyerap demand yang ada,” katanya.
Billy juga mengatakan, saat ini semua pihak tengah melakukan persiapan untuk aktif lagi melakukan produksi skala besar.
Baca juga: Belajar dari Motor Ditabrak Bus, Pengemudi Harus Waspada Selama di Jalan
Hal ini perlu disiapkan secara matang, lantaran insentif PPnBM harus dibarengi dengan suplai yang cukup. Jangan sampai permintaan banyak, tapi stok di diler habis.
“Saya rasa semua sama, bukan hanya APM tapi pemasok juga, mereka butuh persiapan. Jadi dari sekarang memang mulai di-brief,” ucap Billy.
“Itu mesti kita pantau benar-benar. Jangan sampai nanti ketika demand membludak, orang sudah nahan 9 bulan untuk beli mobil, tapi unitnya tidak tersedia,” tuturnya.
Baca juga: Naik Bus AKAP ke Sumatera, Begini Tips Hematnya
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan, pertumbuhan penjualan mobil bisa mencapai titik normal dalam waktu dekat.
“Saya kira pertengahan tahun akan normal apalagi kalau ada (relaksasi) PPnBM,” ujar Tauhid, dalam diskusi virtual (21/2/2021).
“Dari data kita lihat tampaknya growth-nya akan meningkat lagi, katakanlah setelah di Januari, Februari, bahkan belum lagi kalau ada kebijakan ini,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.