JAKARTA, KOMPAS.com – Ban kendaraan niaga secara konstruksi terbagi jadi dua, bias dan radial. Ban radial sendiri saat ini memiliki banyak varian telapak ban, untuk mengakomodir berbagai jenis medan di mana truk atau bus itu berjalan.
Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Bambang Widjanarko mengatakan, segmentasi penggunaan ban radial dikelompokkan menjadi beberapa kategori.
“Pertama ada highway, jalan yang halus dan untuk jarak panjang. Lalu ada regional road, jalan antar kota selain tol yang melewati pegunungan dan pedesaan. Lalu ada juga untuk jalan tanah dan lumpur, untuk keperluan militer” ucap Bambang kepada Kompas.com, Jumat (5/2/2021).
Baca juga: Honda PCX 160 Meluncur Besok, PCX 150 Kena Diskon hingga Rp 1,1 Juta
Bambang mengatakan kalau tidak banyak yang tahu, ada ban radial yang khusus untuk medan perkotaan saja, bukan untuk jarak jauh. Ciri-cirinya yaitu ada tulisan “City” atau “Urban” di bagian dinding ban.
“Ban tersebut sangat tahan digunakan untuk rute jarak pendek dengan intensitas mengerem dan berakselerasi yang sangat banyak. Oleh karena itu, ban ini juga kerap disebut dengan stop & go tire.
Ciri lainnya yaitu bagian telapak lebih tebal daripada ban jarak jauh. Kemudian ada coakan sedalam 1,5 milimeter di dinding ban pada empat titik. Hal ini menandakan bahwa dinding ban sudah dipertebal dari biasanya.
Baca juga: Honda Luncurkan All New PCX 160 dan PCX e:HEV, Mulai Rp 30 Jutaan
“Dinding samping ban city atau urban ini telah dipertebal untuk mengantisipasi jika ban ini digunakan untuk bus rapid transport (BRT) yang sering membentur dan melompati separator atau trotoar,” kata Bambang.
Konsekuensi dari dinding ban yang tebal ini yaitu akan mengalami overheat jika digunakan jarak jauh tanpa beristirahat.
Karena dinding sampingnya dipertebal, maka konsekuensinya adalah ban ini akan mengalami panas berlebihan (overheat) jika digunakan untuk rute jarak jauh tanpa sering beristirahat.
“Walaupun dinding lebih tebal, ban tetap berkarakter layaknya ban radial, tidak keras dan meloncat-loncat seperti ban bias. Penjabaran telapaknya juga merata seperti ban radial,” ucapnya.
Bambang mengatakan, tidak ada ban yang baik atau buruk. Performa ban hanya bisa bagus jika dipakai sesuai dengan aturan pakai yang direkomendasikan oleh pabriknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.