Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Visor Helm Jangan yang Bikin Pengendara Pusing

Kompas.com - 29/01/2021, 10:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comHelm merupakan safety gear yang wajib dikenakan oleh pengendara motor. Selain itu, model helm yang ada di pasaran juga banyak, ada yang modern, bahkan sampai jadul atau vintage.

Komponen yang harus ada pada helm yaitu visor. Ketika ingin memakai helm dengan gaya jadul, tidak jarang visor yang ditawarkan memiliki bentuk cembung atau membulat. Memang visor model ini pas dengan tampilan helm yang vintage, namun ada kekurangannya.

Pegiat dari komunitas Belajar Helm Ahmad M mengatakan, kalau helm dengan visor cembung atau bubble lebih pas jika digunakan untuk gaya saja. Pasalnya, terdapat beberapa kekurangan, seperti mudah lecet.

Baca juga: Ini Motor Bekas yang Banyak Diincar Pembeli di Masa Pandemi

Helm khusus wanita pengguna hijab Helm khusus wanita pengguna hijab

Visor bubble yang ada di pasaran kualitasnya kurang bagus, alias bahan mika biasa, jadi gampang baret. Berbeda dengan visor garapan atau standar luar negeri, seperti Bell Bullit yang sudah berstandar DOT,” ucap Ahmad kepada Kompas.com belum lama ini.

Kemudian, memakai visor bubble ini bisa membuat pandangan pengendara bias di bagian cembung mika. Ketika visor diturunkan, terlihat pandangannya berkelok yang membuat konsentrasi mata terpecah, beda dengan model standar.

“Seperti kacamata cembung, kalau dilihat pas di depan mata, akan normal. Tapi kalau digerakkan ke bagian cembungnya, pasti seperti berkelok view yang dilihat,” kata Ahmad.

Baca juga: Persaingan Harga Tiket Bus Suites Class, Double Decker dan Super Top Jakarta–Solo

Kaca helm model cembung ini juga kurang nyaman untuk digunakan. Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani mengatakan, selain bisa membuat pusing pengendara, visor ini juga bisa lebih panas saat digunakan.

Visor cembung bisa membuat panas mengumpul dan cenderung menjadi lebih panas jika digunakan di siang hari,” ucap Agus kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com