JAKARTA, KOMPAS.com – Beragam model bus sudah hadir di Indonesia, mulai dari High Deck (HD) sampai Super High Deck (SHD). Saat ini juga beberapa PO bus memilih memakai model SHD karena dimensinya yang lebih tinggi, sekitar 3,8 meter sampai 3,9 meter.
Dimensinya yang tinggi tersebut membuat tampilan bus lebih gagah. Kemudian soal bagasi pun lebih luas dari model HD. Sebenarnya bodi SHD hanya bisa dipasangkan dengan sasis bus dengan GVW di atas 18 ton, namun banyak PO bus yang mengakalinya.
Sasis paling sering diubah agar bisa dipasangkan dengan bodi SHD adalah Hino RK8. Sasis asal Jepang ini sebenarnya hanya cocok digunakan bus bertipe HD. Namun, dengan melakukan beberapa modifikasi, seperti bagian kaki dan sasis, jadi bisa dipasangkan dengan bodi SHD.
Baca juga: Typo Jenaka di Kursi Bus yang Bikin Penumpang Tertawa atau Jijik
Ubahan yang kerap dilakukan adalah suspensi dari per daun menjadi air suspension tipe wide. Kemudian sasis ladder frame tersebut diubah menjadi space frame agar bisa tembus bagasinya dari sisi kiri ke kanan.
Design Development karoseri New Armada Deddy Hermawan mengatakan, mengubah sasis atau modifikasi yang dilakukan secara regulasi tidak diperbolehkan. Pasalnya, harus ada surat rekomendasi dari APM sasis tersebut.
Baca juga: Viral Video Tiga Motor Kecelakaan, Ingat Lagi Cara Aman Menyalip
“Misalnya dari Hino nya sendiri sudah menentukan tinggi maksimum untuk bus dengan sasis RK8. Kemudian perubahan sasis space frame tidak dipernolehkan karena melakukan potong sambung sasis,” kata Deddy kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2021).
Berbeda ceritanya pada sasis buggy atau modular yang memang harus disambung dengan space frame. Jadi saat ingin membuat bus, kalau bisa sesuai dengan sasis bawaan pabrik, karena ada garansi yang mengikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.