Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Truk Minuman Terguling di Tawangmangu, Kenapa Kendaraan Berat Rawan Rem Blong?

Kompas.com - 24/01/2021, 14:33 WIB
Ari Purnomo,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Truk bermuatan minuman isotonik terguling di jalan tembus Tawangmangu-Magetan, Karanganyar, Jumat (22/1/2021).

Kecelakaan ini disebabkan karena truk dengan nomor polisi B 9650 KEU mengalami rem blong sehingga sopir Baskoro (51) tidak bisa mengendalikan laju kendaraan hingga terguling.

Meski tidak ada korban jiwa, tetapi akibat kecelakaan tunggal tersebut, seluruh muatan truk tumpah dan berceceran di jalan raya.

Kejadian ini sempat viral di media sosial (medsos) lantaran tidak sedikit warga yang nekat mengambil minuman yang berceceran di jalan, meskipun kemudian beberapa di antaranya mengembalikannya lagi.

Baca juga: Bisa atau Tidak SIM Gantikan KTP Saat Bayar Pajak Kendaraan?

Kecelakaan kendaraan berat yang disebabkan karena rem blong ini sudah sering terjadi, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa.

Truk bermuatan pakan ternak Istimewa Truk bermuatan pakan ternak

Mengapa kendaraan bertonase berat lebih sering mengalami rem gagal fungsi?

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, bahwa sistem pengereman pada kendaraan dipengaruhi oleh beban atau muatan yang dibawa.

Semakin berat beban kendaraan tersebut, maka sistem pengereman juga akan bekerja lebih keras, begitu pula sebaliknya.

“Beban kendaraan ini mempengaruhi kinerja sistem pengereman, selain dari segi perawatan. Beban yang melebihi batas standar juga bisa menjadi salah satu penyebab kendaraan mengalami rem blong,” ujar Didi kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2021).

Baca juga: Ini Alasan Kenapa KTP Jadi Syarat Wajib Saat Bayar Pajak Kendaraan

Didi menambahkan, selama ini yang sering terjadi adalah kendaraan yang mengalami rem blong disebabkan oleh beban yang dibawa terlalu berat.

Ilustrasi kecelakaan bus.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan bus.

“Pada intinya kendaraan yang dibawa itu harus laik jalan. Kalau ban sudah habis tapaknya juga harus diganti karena ini juga mempengaruhi pengereman,” kata Didi.

Selain itu, Didi mengatakan, pemilik kendaraan juga harus rutin melakukan pengecekan kendaraan yang digunakannya secara menyeluruh.

Mulai dari kondisi kanvas rem, kondisi selang bocor atau tidak, pipa-pipa, kompresor angin dan juga komponen pendukung lainnya.

Baca juga: Cara Menghindari Pajak Progresif Kendaraan Bermotor

“Pengecekan ini harus dilakukan secara berkala dan rutin. Kalau perlu setiap hari dilakukan pengecekan, terutama yang bisa dilakukan pengecekan sendiri oleh pengemudi,” tuturnya.

Dengan melakukan pengecekan setiap komponen tersebut, maka bisa mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau pun rem blong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau