Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Truk Minuman Terguling di Tawangmangu, Kenapa Kendaraan Berat Rawan Rem Blong?

JAKARTA, KOMPAS.com - Truk bermuatan minuman isotonik terguling di jalan tembus Tawangmangu-Magetan, Karanganyar, Jumat (22/1/2021).

Kecelakaan ini disebabkan karena truk dengan nomor polisi B 9650 KEU mengalami rem blong sehingga sopir Baskoro (51) tidak bisa mengendalikan laju kendaraan hingga terguling.

Meski tidak ada korban jiwa, tetapi akibat kecelakaan tunggal tersebut, seluruh muatan truk tumpah dan berceceran di jalan raya.

Kejadian ini sempat viral di media sosial (medsos) lantaran tidak sedikit warga yang nekat mengambil minuman yang berceceran di jalan, meskipun kemudian beberapa di antaranya mengembalikannya lagi.

Kecelakaan kendaraan berat yang disebabkan karena rem blong ini sudah sering terjadi, bahkan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa.

Mengapa kendaraan bertonase berat lebih sering mengalami rem gagal fungsi?

Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menjelaskan, bahwa sistem pengereman pada kendaraan dipengaruhi oleh beban atau muatan yang dibawa.

Semakin berat beban kendaraan tersebut, maka sistem pengereman juga akan bekerja lebih keras, begitu pula sebaliknya.

“Beban kendaraan ini mempengaruhi kinerja sistem pengereman, selain dari segi perawatan. Beban yang melebihi batas standar juga bisa menjadi salah satu penyebab kendaraan mengalami rem blong,” ujar Didi kepada Kompas.com, Minggu (24/1/2021).

Didi menambahkan, selama ini yang sering terjadi adalah kendaraan yang mengalami rem blong disebabkan oleh beban yang dibawa terlalu berat.

“Pada intinya kendaraan yang dibawa itu harus laik jalan. Kalau ban sudah habis tapaknya juga harus diganti karena ini juga mempengaruhi pengereman,” kata Didi.

Selain itu, Didi mengatakan, pemilik kendaraan juga harus rutin melakukan pengecekan kendaraan yang digunakannya secara menyeluruh.

Mulai dari kondisi kanvas rem, kondisi selang bocor atau tidak, pipa-pipa, kompresor angin dan juga komponen pendukung lainnya.

“Pengecekan ini harus dilakukan secara berkala dan rutin. Kalau perlu setiap hari dilakukan pengecekan, terutama yang bisa dilakukan pengecekan sendiri oleh pengemudi,” tuturnya.

Dengan melakukan pengecekan setiap komponen tersebut, maka bisa mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan atau pun rem blong.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/24/143303315/truk-minuman-terguling-di-tawangmangu-kenapa-kendaraan-berat-rawan-rem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke