JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tim Petronas Yamaha SRT, Johan Stigefelt menyatakan bahwa pihaknya telah memikirkan atas kemungkinan terburuk pada Valentino Rossi pada penghujung musim MotoGP 2021.
Hal ini seiring dengan beredarnya kabar tidak menyenangkan untuk pebalap senior berjuluk The Doctor tersebut, mengenai usia serta kontrak berdurasi satu tahun di Petronas.
Diketahui, Rossi datang ke Petronas SRT untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Fabio Quartararo usai naik kelas ke tim pabrikan Monster Energy Yamaha mulai musim ini. Rossi akan berduet dengan muridnya di akademi VR46, Franco Morbidelli.
Baca juga: Tanpa Rossi di Tim Pabrikan, Yamaha Bisa Positif atau Negatif
Dilansir dari Motosan, hal pertama yang dilakukan tim satelit Yamaha itu ialah melihat performa Rossi di awal-awal balapan MotoGP 2021. Lalu, memastikan kembali keinginannya di musim-musim yang akan datang.
"Kami akan melihat performa Rossi di bulan-bulan pertama dan apakah dia ingin melanjutkannya di tahun 2022," kata Stigefelt, Kamis (14/1/2021).
Jika pebalap berusia 41 tahun itu memutuskan untuk pensiun, maka Petronas SRT kembali ke kebiasaan mereka untuk mencari pembalap muda berbakat.
Baca juga: Rossi Tak Pernah Terpikir Bakal Setim Anak Didiknya
"Jika dia harus memutuskan untuk berhenti, kami akan mencari pembalap baru. Karena ambisi kami masih sama yakni terus membuat generasi muda tumbuh, seperti yang kami lakukan dengan Fabio Quartararo," ujar dia.
Tapi hingga saat ini, Rossi belum ingin membuka suara mengenai rencana di musim 2022 mendatang. Dirinya memilih untuk fokus mencapai berbagai hal dengan tim satelit Yamaha musim ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.