Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Hadapi Rombongan Pesepeda yang Makan Jalan

Kompas.com - 29/12/2020, 18:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak awal masa pandemi Covid-19, bersepeda seakan menjadi tren baru. Terutama di daerah perkotaan, mulai terlihat semakin banyak pengguna sepeda di jalan raya.

Namun keberadaan pesepeda di jalan juga kerap menimbulkan benturan dengan kendaraan lain, terutama dengan sepeda motor yang kerap berada di sisi kiri jalan.

Seperti contoh video viral yang belum lama ini diunggah oleh akun instagram @dashcamindonesia.

Dalam video berdurasi 25 detik itu, memperlihatkan rombongan pesepeda menutup sebagian ruas jalan. Padahal sejatinya, jalur khusus pesepeda ada di lajur paling kiri.

Baca juga: Alternatif Bayar Pajak Kendaraan Bagi Warga DKI Selain di Samsat Induk

Hal ini tentu membuat pengguna jalan lainnya kesulitan untuk mendahului, sebab pesepeda tidak memiliki kaca spion untuk melihat keadaan sekitar seperti layaknya sepeda motor.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, jika menemukan rombongan pesepeda dalam satu perjalanan, pemotor sebaiknya menjaga jarak aman untuk mengambil jalurnya sendiri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

“Usahakan jarak kita jangan terlalu dekat dengan pesepeda, agar dapat langsung bermanuver jika mendadak terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/12/2020).

Sebagai contoh, jika pengemudi motor berada dalam kecepatan 20 km per jam (kpj), maka jaga jarak yang ideal dengan pesepeda adalah 5-8 meter.

Ketika ingin menyalip pesepeda, lakukanlah dari sisi kanan. Tidak disarankan untuk menyalip dari sisi kiri, agar tidak ada benturan dengan pesepeda lainnya.

Baca juga: Pemasangan GPS Tracker untuk Kendaraan Operasional Perusahaan

“Kemudian jangan lupa untuk nyalakan sein dan buntukan klakson saat ingin mendahului,” kata Agus.

Membunyikan klakson cukup dilakukan sekali saja, sebagai penanda bagi pesepeda bahwa ada kendaraan di belakang yang ini menyusul.

“Jangan terlalu banyak memainkan klakson, sebab ditakutkan malah membuat panik para pesepeda,” tambah Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com